Di awal musim 2025/26, Persib Bandung menarik perhatian publik sepakbola Indonesia lewat cara unik mereka memperkenalkan pemain baru. Alih-alih sekadar menampilkan wajah baru di media sosial, Maung Bandung justru mengambil langkah yang tidak biasa: mulai dari videotron, koran hingga siaran radio.
Alhasil, cara tersebut benar-benar membuat semua sorotan pecinta sepakbola Tanah Air tertuju ke Persib, bahkan membangkitkan romantisme lama antara klub, media dan suporter yang sempat meredup.
"Pengumuman pemain baru di musim ini, saya dari PR (public relations) kemudian ada Mas Budi juga dari brand kreatif itu dikasih kebebasan, diberi keleluasaan dari manajemen khususnya dari Kang Adit untuk bisa membuat sesuatu yang unik yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh Persib," ucap Adhi Pratama, Head of Communication PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
"Mungkin yang kita tahu sebelumnya etalase utamanya adalah media sosial, konten-konten disajikan lewat Instagram. Kita membuat ilustrasi, membuat digital imagine yang memang wah begitu. Nah, karena kita diberi kebebasan proyek kita yang pertama itu yang videotron. Kenapa videotron? itu kan sebenarnya medium yang selama ini kita lihat di jalan tetapi kita tidak pernah perhatikan. Cuman, sekarang kita coba untuk umumkan pemain pertama itu Saddil Ramdani lewat videotron."
"Itu sebenarnya mendadak. Jadi h-2 dikasih tahu 'Coba buat ide dong untuk pengumuman Saddil. Akhirnya kita mutar otak, dikasih waktu dua hari. Alhamdulillah dapatlah videotron."
"Nah, itu kita tidak menyangka akan heboh. Jadi kaget juga, karena kita tidak sempat lapor juga ke pihak kepolisian yang menyebabkan penumpukan massa. Dari zaman teaser sudah ramai di lampu merah. Lalu waktu hari H itu sebelum maghrib sudah ramai dari jam setengah enam sampai jam tujuh gongnya. Nah, Alhamdulillah viral, ramai di medsos dan pemberitaan pun banyak, dari situ efeknya manajemen untuk selanjutnya kita pakai medium yang unik-unik."
Kembali ke Bandung: Romantisme Persib & Penggemar
Mengusung tema 'Kembali ke Bandung', Persib selanjutnya kembali menggunakan metode unik untuk memperkenalkan rekrutan baru mereka. Salah satu yang mencuri perhatian adalah ketika mereka memperkenalkan Julio Cesar dan Alfeandra Dewangga. Bekerja sama dengan koran Pikiran Rakyat, Persib mengumumkan dua pemain tersebut lewat edisi Kamis 26 Juni 2025.
Dan tak menyangka, koran edisi tersebut terjual lebih dari 42 ribu eksemplar dalam hitungan jam.
"Karena bapak saya pensiunan Pikiran Rakyat (PR), di koran bagaimana?" ujar Adhit. "Nah kebetulan Adit punya rekan di PR. Kita coba meeting dengan pemred-nya, gayung bersambut. Awalnya kita khawatir untuk bayar placement, harus bayar nih."
"[Mungkin karena] sesama Bandung, sesama Bobotoh kali ya. Terus tahu juga bahwa PR dan Persib itu dua ikon Bandung. PR dan Persib kan beriringan dari zaman perserikatan, tidak pernah lupa dengan pemberitaan Persib. Di mana ada Persib, ada PR. Sampai dari era perserikatan, ISL bahkan sampai seakrang. Nah, kita coba kawinkan dua ikon ini lewat obrolan dengan pemred, akhirnya keluarlah ide awal teaser, yang mata. Itu juga ramai."
"Puncaknya di hari H. Saya sudah lama tidak melihat kota Bandung, khususnya di Jalan Cikapundung jam lima subuh, paket koran baru dateng dari cetakan, orang-orang sudah menunggu, antre dan ketika beli mereka langsung menyeduh kopi, merokok sambil baca."
Muhammad Fauzi dari Pikiran Rakyat mengaku terkejut dengan animo masyarakat yang antusias menyambut Dewangga dan Julio Cesar lewat perkenalan unik tersebut.
"Alhamdulillah [rencana tersebut] terealisasi juga dan meledak juga. Terutama waktu hari h, informasi dari temen-temen penjual koran itu sampai 42 ribu eksemplar. Itu yang resminya seperti itu. Biasanya tidak sampai angka itu, karena kan suka tidak suka minat warga untuk membaca koran malas ya," ucap Fauzi.
"Saya sampai mau menangis ketika orang-orang bangga di jalan 'Saya dapat koran PR'. Dan itu belum pernah saya lihat lagi dalam kurun waktu lima sampai enam tahun ke belakang."
"Ketika jam tujuh pagi, saya melihat loper koran bahagia, di jalan orang membawa koran, anak-anak semua bangga. Di situ merasa bangga, kejayaan PR terulang pada hari itu."

