Susunan Tim Terbaik Fase GrupGoal Indonesia

Susunan Tim Terbaik Fase Grup Piala Dunia 2018

Seiring tuntasnya fase grup Piala Dunia 2018, redaksi Goal Indonesia menghimpun sebelas pemain berpenampilan terbaik sesuai posisi masing-masing.

Pemilihan dilakukan tidak semata berdasarkan catatan statistik, tetapi juga kontribusi para pemain terhadap tim. Terkadang kami menemukan banyak nominasi di posisi yang sama sehingga pemilihan ini tidak lah semudah yang dibayangkan. Selain itu, ada pula pemain yang tidak mungkin tidak disertakan ke dalam susunan ini.

Apapun, perbedaan selera serta preferensi tentu tidak serta-merta menjadikan daftar ini sebagai susunan yang bersifat mutlak. Redaksi secara terbuka mengajak pembaca untuk turut menyampaikan pilihan serta menganalisis daftar yang kami susun.

Langsung saja, inilah susunan tim terbaik fase grup yang kami pilih berdasarkan formasi 3-4-3.

  • Kasper SchmeichelGetty Images

    Kiper: Kasper Schmeichel (Denmark)

    Pada posisi ini kami mencari kiper yang dapat diandalkan dalam situasi set piece, salah satu sumber gol terbanyak di Piala Dunia kali ini. Kiper tersebut mesti memiliki kemampuan refleks yang baik serta punya kemampuan komunikasi dalam menggalang lini pertahanan. Pilihan jatuh pada Schmeichel yang hanya kebobolan satu kali selama fase grup, itupun melalui penalti, serta melakukan 12 kali penyelamatan dalam 270 menit penampilan.

  • Iklan
  • Jose Gimenez Uruguay 2018 World CupGetty Images

    Bek tengah: Jose Gimenez (Uruguay)

    Pilihan jatuh pada Gimenez untuk posisi ini berkat penampilan apiknya bersama Diego Godin di jantung pertahanan Uruguay. La Celeste menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah kebobolan di fase grup. Mungkin disebabkan faktor persaingan grup yang relatif lebih ringan, tetapi reaksi senyawa Gimenez dan Godin tidak terbantahkan. Sayangnya, karena formasi ideal ini hanya memberi satu tempat untuk bek tengah, Gimenez yang terpilih berkat sumbangan gol kemenangannya ke gawang Mesir.

  • Kieran Trippier

    Bek kanan: Kieran Trippier (Inggris)

    Banyak kandidat untuk posisi ini, tetapi statistik yang ditorehkan Trippier sangat menonjol. Hingga laga kedua grup, bek kanan Inggris ini tercatat pemain yang paling rajin memberikan umpan silang serta mengkreasi peluang. Rasio keakuratan umpan silangnya pun tak terbantahkan. Penampilan mengejutkan Trippier turut mengangkat permainan The Three Lions yang sejatinya tak memiliki playmaker murni.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Nicolas Tagliafico  Argentina Islandia Iceland World Cup 16062018Gabriel Rossi/Getty Images

    Bek kiri: Nicolas Tagliafico (Argentina)

    Seandainya Argentina tampil lebih meyakinkan, performa bagus Tagliafico akan menjadi bahan perbincangan publik. Pemain 25 tahun ini adalah bek kiri modern yang meski memiliki naluri menyerang tinggi, tetapi juga punya kemampuan bertahan yang baik. Tagliafico adalah kreator terbaik Argentina di lini belakang yang hanya kalah jumlah kreasi peluang dari Lionel Messi dan Maximiliano Meza.

  • Argentina Luka Modric Croatia World Cup 2018Getty Images

    Gelandang: Luka Modric (Kroasia)

    Sulit tidak menyertakan Modric ke dalam daftar ini berkat penampilan tak terbantahkannya untuk Kroasia. Modric menjadi nyawa pergerakan timnya. Tidak hanya menjadi penghubung operan, tetapi juga mampu melakukan pergerakan vertikal yang mengancam pertahanan lawan. Ditambah lagi dengan gol luar biasa ke gawang Argentina membuatnya kini menjadi salah satu kandidat serius perebut gelar pemain terbaik turnamen.

  • Isco Espanha Copa do Mundo 23 06 2018Getty Images

    Gelandang: Isco (Spanyol)

    Pemain lain yang juga mendapat tempat otomatis di dalam pilihan kami berkat penampilan mengagumkannya di fase grup. Kami takkan heran jika di masa datang melihat Spanyol membangun kekuatan di sekitar Isco. Pintar mencari celah, sulit dihentikan ketika bola berada di kakinya, serta pandai menjaringkan gol. Sepanjang fase grup, Isco mencetak tujuh peluang dan menjadi gelandang yang paling banyak melepas umpan setelah Toni Kroos.

  • Philippe Coutinho Brazil Costa Rica World Cup 2018

    Sayap kiri: Philippe Coutinho (Brasil)

    Dengan mencetak dua gol dan satu assist, gelandang Barcelona ini selalu berkontribusi terhadap gol Brasil di setiap pertandingan. Dua gol Coutinho sangat berharga bagi Brasil karena menyamakan kedudukan saat melawan Swiss serta mengawali kemenangan ketat atas Kosta Rika. Coutinho juga menorehkan 220 kali operan, sepuluh di antaranya menjadi peluang, dan dengan tingkat akurasi mencapai 91 persen.

  • Aleksandr Golovin01.jpg©Getty Images

    Sayap kanan: Aleksandr Golovin (Rusia)

    Gelandang muda Rusia ini sontak menjadi buah bibir media massa internasional berkat kemunculannya yang impresif di Piala Dunia. Meski hanya tampil di dua laga pertandingan awal serta hanya 78 kali melepas operan, Golovin adalah kreator utama Rusia dengan menyumbangkan satu gol dan dua assist. Ketika Golovin diistirahatkan, Rusia praktis kehilangan nyawa dan digilas Uruguay pada laga pamungkas grup.

  • Romelu Lukaku Belgium 2018 World CupGetty Images

    Penyerang: Romelu Lukaku (Belgia)

    Serangkaian rekor telah dicatat Lukaku hanya dalam 180 menit penampilan di Rusia 2018. Striker Manchester United ini menjadi pemain pertama yang mampu mengemas dua gol pada dua laga berturut-turut setelah Diego Maradona pada 1986. Selain itu, Lukaku kini mengoleksi tujuh gol yang menempatkannya sebagai topskor Belgia di turnamen besar melampaui rekor Jan Ceulemans.

  • Harry Kane England World Cup 2018

    Penyerang: Harry Kane (Inggris)

    Sama seperti nama sebelumnya, Kane juga memecahkan rekor lama yang dipegang Gary Lineker selaku pencetak hat-trick terakhir yang dimiliki Inggris di ajang Piala Dunia, yaitu tercipta pada 1986. Kane juga kini memimpin daftar topskor turnamen sementara dengan lima gol. Konversi peluangnya di turnamen ini juga mengundang decak kagum, yaitu 100 persen! Kini, apakah sang kapten Inggris bakal konsisten membawa Inggris melaju jauh?

  • CRISTIANO RONALDOGetty Images

    Penyerang: Cristiano Ronaldo (Portugal)

    Tidak berlebihan jika menganggap separuh kekuatan Portugal terletak pada kaki dan kepala Ronaldo. Empat gol pertama Portugal di turnamen ini dicetak melalui kontribusi sang megabintang. Termasuk hat-trick menawan yang dilakukannya pada laga pertama melawan Spanyol. Ronaldo beruntung selamat dari hukuman kartu merah wasit pada laga melawan Iran, tapi Portugal tidak mau tahu. Konsentrasi dipasang untuk menatap babak gugur yang sudah menanti di depan mata.

  • Susunan Tim Terbaik Fase Grup - cadanganGoal Indonesia

    Deretan cadangan

    Sejumlah nama lain juga pantas diperhitungkan masuk ke dalam daftar ini. Dua kiper asal Asia, Cho Hyun-woo (Korea Selatan) dan Alireza Beiranvand (Iran), tampil memikat dengan melakukan sejumlah penyelamatan penting. Perlu diingat pula persaingan grup mereka yang terhitung berat. Selain Diego Godin (Uruguay) yang membentuk duet sehati dengan Jose Gimenez di pertahanan Uruguay, ada pula bek muda Kolombia, Yerry Mina, yang telah mengumpulkan dua gol di turnamen ini. Keduanya merupakan gol vital bagi timnya.

    Marcelo (Brasil) menjadi nama terdepan yang pantas diperhitungkan mengisi posisi bek kiri. Sayangnya sang pemain mengalami cedera punggung pada laga grup terakhir. Nama pemain Amerika Latin kembali muncul di posisi tersisa di lini belakang. Luis Advincula (Peru) tampil menggebrak sebagai bek kanan yang agresif dan cepat. Bek 28 tahun ini menjadi salah satu faktor yang membuat banyak fans jatuh hati pada penampilan Peru.

    Di posisi gelandang, pantas dikedepankan nama Salman Al Faraj (Arab Saudi) yang secara mengejutkan memiliki jumlah operan dan tingkat akurasi yang tinggi. Dua kreator yang layak disandingkan dengan Al Faraj adalah Christian Eriksen (Denmark) dan Carlos Sanchez (Uruguay). Eriksen adalah nyawa bagi Denmark, sedangkan Sanchez menjadi jawaban bagi Uruguay yang tidak memiliki playmaker maupun sayap murni.

    Tiga nama di lini depan pantas menjadi bahan perdebatan. Neymar (Brasil) menyuguhkan gaya rambut dan kemampuan dribel yang menyita perhatian. Meski tak semua mengagumi kecenderungannya untuk jatuh secara dramatis dalam setiap duel perebutan bola. Daya imaginasi Wahbi Khazri (Tunisia) bahkan melebihi tim sendiri sehingga layak diandalkan pelatih mana pun di Piala Dunia kali ini. Terakhir, untuk memelihara kerinduan kita menyaksikan kelahiran kembali target man klasik, mari memilih Son Heung-min (Korea Selatan) yang tak pernah berhenti menyuguhkan semangat juang hingga menit terakhir pertandingan.

0