LIPUTAN DEDE SUGITA DARI MADRID
Menginjak hari kedua di Spanyol, Goal Indonesia berkesempatan menyambangi dua gedung kantor La Liga di Madrid. Mengapa dua? Karena otoritas liga Spanyol ini tengah mempersiapkan kepindahan kantor sebagai bagian dari rencana mereka meningkatkan popularitas La Liga di seluruh dunia.
Kantor lama relatif kecil tetapi bersahaja dengan gaya bangunan khas Eropa, sedangkan gedung baru yang letaknya hanya sepelemparan batu lebih bernuansa modern, meleburkan konsep bekerja dan bermain.
Di dalam kami (Goal dan lima jurnalis lain dari tiga negara berbeda, yaitu Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Tiongkok) menerima presentasi singkat perihal rencana La Liga menjangkau lebih banyak fans di berbagai belahan bumi, salah satunya adalah dengan mengundang kami ke Spanyol dan khusus untuk pasar Asia dan AS, memajukan jam El Clasico agar lebih bersahabat dengan pemirsa di Benua Kuning dan Merah.
Untuk diketahui, partai akbar antara Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu pada Sabtu (23/12) nanti akan mentas pukul 13 waktu setempat atau pukul 19 WIB. Relokasi waktu ini memang meniru konsep Liga Primer Inggris yang notabene jadi liga domestik paling populer sejagat.

Goal / Dede SugitaPenampakan luar kantor lama La LigaDengan jargon “It’s not football. It’s La Liga”, mereka berupaya membuat publik dunia turut merasakan betapa kuatnya kultur sepakbola di Spanyol yang ibarat sebuah agama.
Banyak kejadian luar biasa dan sukar dipercaya di Spanyol terkait budaya sepakbola yang telah amat mengakar. Misalnya calon pengantin yang terlambat datang ke pernikahannya cuma gara-gara tidak mau melewatkan pertandingan, anak baru lahir yang langsung didaftarkan sebagai member suatu klub oleh orang tuanya, sampai pemesanan tempat pemakaman di dalam stadion!
Tak hanya kantor pusat di Madrid, La Liga juga kini mempunyai kantor di berbagai kota lain di dunia, yang ikut mencakup New York di Amerika Serikat, Johannesburg di Afrika Selatan, Lagos di Nigeria, Dubai di Uni Emirat Arab.
Selain itu, sejak empat bulan silam La Liga menempatkan 44 delegasi di 43 negara berbeda, termasuk Indonesia, guna lebih mempromosikan kompetisi. Tim digital baru pun dibentuk supaya fans lebih mudah mangakses konten di laman resmi maupun akun media sosial La Liga.
Goal / Dede SugitaSekarang situs mereka tersedia dalam bahasa Spanyol dan Inggris, sementara media sosial meliputi bahasa Spanyol, Inggris, Arab, dan Mandarin.
Bukan sekadar sepakbola pria, La Liga mulai menyeriusi pula sepakbola wanita, dan mereka menjadi kompetisi pertama di dunia yang menciptakan liga untuk kalangan disabilitas. Ajang yang disebut terakhir ini digelar untuk pertama kalinya pada kampanye 2017/18 ini dengan melibatkan 18 tim.
Goal / Dede SugitaKantor baru La LigaSelepas presentasi singkat tersebut, kami singgah ke kantor baru La Liga yang notabene jauh lebih megah ketimbang kantor lama. Terlihat sebagian besar karyawan sudah mulai beroperasi di sana. Ada pula beberapa boks kardus besar yang menandakan kantor ini masih lumayan disibukkan dengan aktivitas pindahan.
Dengan segala perubahan ini, tampak jelas ambisi besar La Liga untuk meraih lebih banyak penggemar, untuk memperlihatkan bahwa liga Spanyol lebih dari sekadar Real Madrid dan Barcelona.
