Salah satu keputusan Jorge Sampaoli yang dipertanyakan dalam kekalahan memalukan Argentina 3-0 di kaki Kroasia adalah keengganannya memainkan Ever Banega. Sebelumnya saat menghadapi Islandia, Banega hanya menjadi pemain pengganti.
Entah apakah si pelatih berubah pikiran dengan sendirinya atau kabar bahwa dirinya telah kehilangan ruang ganti benar, Banega akhirnya masuk tim inti dalam laga krusial kontra Nigeria sebagai bagian dari lima perubahan personel Argentina.
Gelandang Sevilla itu unjuk kelas sebagai jenderal lapangan tengah dan berperan penting membantu Argentina menang 2-1 pada laga Selasa (26/6) malam untuk lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018.
Pantaslah apabila Banega dipilih menjadi The Most Energized Player di Saint Petersburg.
Torehan pembuka oleh Lionel Messi memperlihatkan skill istimewa sang megabintang Barcelona, namun tak kalah brilian adalah kiriman umpan Banega yang mengawali gol di menit ke-14 tersebut.
Dari dekat garis tengah, Banega melepas bola jauh terukur yang dikontrol Messi sebelum mendentumkan tembakan kaki kanan ke gawang Francis Uzoho.
GoalBukan itu saja umpan penting dari Banega. Sepanjang laga pemain berusia 29 tahun tersebut tercatat mengkreasi tiga key pass, statistik terbaik di kategori ini yang bahkan mengungguli Messi (2). Tingkat akurasi operan Banega menyentuh 87,8 persen.
Sebagai gelandang sentral, mantan penggawa Inter Milan ini juga lugas memproteksi lini belakang. Empat tekel sukses Banega adalah yang terbanyak di kubu La Albiceleste.
Nama Messi dan pencetak gol penentu Marcos Rojo mungkin akan lebih dielu-elukan sebagai pahlawan Argentina, tetapi kontribusi komplet Banega kontra Nigeria haram untuk diabaikan.
