Di hadapan koordinasi Kim Young-Gwoon, para penyerang Jerman hanya tampak seperti anak-anak yang baru bermain sepakbola. Timo Werner, Marco Reus, Mesut Ozil, dan Leon Goretzka mati kutu menghadapi lini belakang rapat Korea Selatan.
Tidak heran, sang bek tengah jadi Most Energized Player kala Korsel menang 2-0 atas Jerman. Hasil positif ini tidak berdampak pada negara Asia itu karena mereka sudah dipastikan tersingkir. Namun bagi laskar Joachim Low, ini jadi kunci kepulangan mereka ke kampung halaman.
Pemain berusia 28 tahun itu mencatatkan akurasi tekel 100 persen sepanjang pertandingan. Kendati tidak memenangkan duel udara, koordinasinya mampu membuat pergerakan cepat Die Mannschaft bungkam. Belum lagi lima sapuan dan satu intersepsi krusial yang dilakukan olehnya.
Kontribusi secara statistik mungkin tidak mentereng, tetapi Young Gwoon mampu menjaga koordinasi lini belakang tetap rapat. Ini membuat Jerman frustrasi karena jalur tembak mereka selalu tepat mengarah kepada kiper Cho Hyun-Woo.
Goal IndonesiaMomen puncak Young-Gwoon dicatatkan di menit tambahan babak kedua. Sang bek tengah menyambut bola liar di mulut gawang Jerman, mengontrol bola, lalu melepas sepakan keras. Manuel Neuer mampu menepisnya, tetapi bola tetap mengoyak gawang.
Hakim garis sempat mengangkat benderanya, menganulir gol tersebut. Adapun wasit utama memutuskan untuk mengecek VAR dan menyahihkan satu angka untuk Korsel. Gol tersebut langsung mengubah suasana pertandingan, hingga Son Heung-Min mengunci kemenangan lewat gol kedua untuk Korsel.
Kim Young-Gwoon tampil impresif di lini belakang Korsel, membuka keunggulan, dan akhirnya memaksa Jerman untuk pulang kampung di fase grup Piala Dunia 2018. Bintang Guangzhou Evergrande itu pun layak dinobatkan sebagai Most Energized Player.

