Situasi berputar sangat cepat dalam sepakbola.
Baru dua minggu lalu banyak yang memprediksi Juventus akan gagal meneruskan hegemoni di Serie A Italia, kini titel Scudetto ketujuh konsekutif sudah di depan mata I Bianconeri.
Napoli, rival utama Juve, rupanya berpesta terlalu dini setelah berhasil membungkam anak buah Massimiliano Allegri 1-0 di Allianz Stadium. Hasil tersebut memang membikin Juventus terpojok, "hanya" unggul satu poin sementara jadwal sisa masih mengharuskan mereka bertandang ke Inter Milan dan AS Roma.
Namun, fakta bahwa Juventus masih memimpin kerap terabaikan, dan Napoli sendiri agaknya lupa, agar kemenangan di Turin tidak sia-sia, mereka wajib terus menuai angka maksimal pada laga-laga berikutnya seraya berharap Si Nyonya Tua tersandung.
Yang terjadi kemudian adalah Napoli justru alpa menggoreskan hasil positif, dihajar tuan rumah Fiorentina tiga gol tanpa balas dan bermain imbang 2-2 saat menjamu Torino, sementara Juventus meraup poin sempurna berkat kemenangan dramatis 3-2 atas Inter dalam Derby d'Italia plus keunggulan 3-1 versus Bologna.
Getty ImagesPerkembangan terbaru ini membuat Scudetto musim ini sudah 99,99 persen bakal jatuh lagi ke pelukan Sang Kekasih Italia.
Juventus mengantongi surplus enam poin dari Napoli dengan sisa dua giornata. Meski jarak ini masih dapat dijembatani, Napoli membutuhkan mukjizat untuk menjegal Juventus kembali naik ke podium juara.
Aturan di Serie A menerapkan sistem rekor head-to-head apabila ada dua tim yang memiliki nilai sama, lalu selisih gol kalau hasil pertemuan langsung tersebut berimbang.
Juve dan Napoli saling mengalahkan di kandang lawan dengan skor identik 1-0 sehingga yang berlaku adalah selisih gol, dan Si Hitam-Putih sangat superior dalam hal ini, mencatatkan +61 sementara I Vesuviani +45. Jangan lupa ini berlaku apabila Napoli mampu menyetarakan poin Juve.
Faktanya, Juventus cuma memerlukan tambahan sebiji poin untuk sekali lagi menyambar status Campioni d'Italia.




