Iran memetik poin penuh atas Maroko pada pertandingan perdana Grup B Piala Dunia 2018 di Stadion St Petersburg, Jumat (15/6) malam.
Kemenangan itu dipetik berkat gol bunuh diri penyerang Maroko, Aziz Bouhaddouz, pada menit kelima injury time babak kedua. Bola tendangan bebas Ehsan Haji Safi malah disundul masuk Bouhaddouz ke dalam gawang sendiri. Selain menamatkan perjuangan keras Maroko, gol tersebut memberikan poin penuh kepada Iran.
Bagi Iran, kemenangan itu bermakna ganda. Pertama, inilah kemenangan pertama yang berhasil dipetik wakil Asia di Piala Dunia sejak 2010. Wakil Asia terakhir yang sanggup merampas poin penuh adalah Jepang, yaitu ketika mengalahkan Denmark 3-1 di Stadion Royal Bafokeng, Rustenrbug, Afrika Selatan.
Selain itu, kemenangan juga memperkukuh rekor Iran tak terkalahkan dalam 23 penampilan terakhir. Artinya pula, tim asuhan Carlos Queiroz ini tidak pernah mengalami kekalahan di laga kompetitif sejak Piala Dunia 2014.

Queiroz mengatakan, kemenangan berhasil diraih akibat taktik yang dijalankan Iran sejak awal.
"Kami sudah mempelajari permainan Maroko. Mereka selalu bermain penuh kecepatan, semangat tinggi, dan semangat menyerang berapi-api. Tapi, strategi kami sejak menit awal adalah meruntuhkan mental para pemain Maroko," ungkap pelatih asal Portugal itu.
Namun, Queiroz menganggap tugas belum selesai. Bukan berarti dengan satu kemenangan membuat Iran melupakan kerja keras yang telah mereka bangun sejak kualifikasi.
"Tidak ada Superman. Hal yang bisa terjadi adalah ketika suatu waktu sekelompok orang bekerja sama dan menciptakan kisah dan hal-hal yang luar biasa. Itu yang terjadi saat ini," sambung sang pelatih.
"Tidak ada Superman di sini. Saya bukan Superman, tapi kami bekerja bersama-sama untuk menciptakan hasil yang super."
Selanjutnya Iran akan menghadapi Spanyol di Stadion Kazan Arena, Senin malam mendatang.


