Daftar Syarat Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2026

SISTEM TURNAMEN

Piala Dunia 2026 adalah turnamen pertama yang menyertakan 48 negara peserta. Seluruh peserta dibagi ke dalam 16 grup yang terdiri dari tiga tim. Dua tim teratas setiap grup berhak melangkah ke fase gugur. Kecuali penambahan babak 32 besar, tidak ada perubahan dalam fase gugur, termasuk laga perebutan peringkat ketiga.

Otomatis, jatah partisipasi masing-masing konfederasi bertambah dengan pembagian sebagai berikut:

1. UEFA 16 tim (dari 13 tim)
2. CAF/Afrika 9 tim (dari 5 tim)
3. AFC/Asia 8 tim (dari 4 tim)
4. Conmebol/Amerika Latin 6 tim (dari 4 tim)
5. Concacaf/Amerika Utara & Tengah 6 tim (dari 3 tim)
6. Oceania 1 tim (dari 0 tim)
7. 2 slot tersisa akan diperebutkan dalam play-off yang melibatkan semua konfederasi kecuali anggota UEFA

Ada perubahan sistem play-off. Lima tim dari masing-masing konfederasi, kecuali UEFA, ditambah satu tim dari konfederasi asal negara tuan rumah akan bertanding memperebutkan dua tiket tersisa. Dua tim dengan peringkat FIFA teratas akan menunggu pemenang laga empat tim lainnya. Setiap laga play-off hanya dilakukan satu kali.

MEKANISME, PERSYARATAN & BOBOT PENILAIAN

Pada proses awal pencalonan, calon tuan rumah diminta menyertakan visi dan strategi penyelenggaraan; sejumlah informasi tentang kondisi umum, politik, ekonomi, serta media dan pemasaran; sejumlah aspek teknis termasuk keamanan dan keselamatan; aspek penyelenggaraan lain seperti FIFA Fan Fest; dan penunjang manajemen event seperti standar hak-hak buruh dan HAM.

Pencalonan yang memenuhi kualifikasi akan diajukan ke Sidang FIFA untuk dievaluasi. Standar penilaian harus memenuhi tiga aspek, yaitu uji kepatuhan, uji tingkat risiko, dan evaluasi aspek teknis. Daftar akhir nominator akan ditentukan untuk kemudian mengikuti voting dalam Kongres FIFA.

Guna menunjang langkah pencalonan ini, FIFA membentuk dua elemen tambahan. Pertama, Satuan Tugas Evaluasi Pencalonan 2026 dan kedua, perusahaan audit independen. Satgas terdiri dari ketua komisi audit dan kepatuhan, ketua komisi pimpinan, dan seorang anggota komisi organisasi. Sementara, perusahaan audit bertindak sebagai pengawas selama proses evaluasi pencalonan dan segala bentuk kegiatan Satgas.

Dalam panduan tersebut FIFA memaparkan berbagai syarat teknis yang harus dipenuhi negara calon tuan rumah. Kelengkapan syarat ini akan dinilai berdasarkan sistem skor. Hanya calon dengan skor tertentu yang dapat dipertimbangkan oleh Sidang FIFA.

Komponen teknis kunci yang disyaratkan FIFA adalah:

1. Infrastruktur:
   • Stadion
   • Fasilitas tim dan wasit
   • Akomodasi
   • Transportasi dan mobilitas, termasuk bandara
   • Teknologi informasi serta usulan lokasi untuk dijadikan International Broadcasting Centre (IBC)
   • Usulan lokasi untuk menyelenggarakan FIFA Fan Fest
2. Komersial:
   • Perhitungan biaya penyelenggaraan turnamen
   • Perhitungan pendapatan dari penjualan paket serta paket hospitality
   • Perhitungan pendapatan dari penjualan hak media dan pemasaran

Lalu, bobot penilaian skor dalam proses evaluasi adalah:

1. Infrastruktur - 70 persen dari skor keseluruhan, dengan rincian:
   • Stadion 35 persen
   • Fasilitas tim dan wasit 6 persen
   • Akomodasi 6 persen
   • Transportasi dan mobilitas, termasuk bandara 13 persen
   • Teknologi informasi / usulan lokasi IBC 7 persen
   • Usulan lokasi FIFA Fan Fest 3 persen
2. Komersial - 30 persen dengan rincian:
   • Perhitungan biaya penyelenggaraan 10 persen
   • Perhitungan pendapatan tiket dan hospitality 10 persen
   • Perhitungan pendapatan hak media dan pemasaran 10 persen

Seluruh dokumen pencalonan harus diterima FIFA paling lambat 30 November. Setelahnya, Satgas memeriksa dan mengevaluasi dokumen yang diterima untuk diserahkan ke FIFA 16 Maret tahun depan. Sidang FIFA akan memutuskan siapa saja yang memenuhi syarat pencalonan untuk dibawa ke Kongres FIFA serta dipilih melalui proses voting, 13 Juni.

FIFA membuka kemungkinan skenario jika tidak ada calon yang memenuhi syarat, fase kedua pencalonan akan dibuka. Pada fase ini, wakil UEFA dan AFC, yang sudah memperoleh jatah penyelenggaraan 2018 dan 2022, diperkenankan mengikutinya. Proses voting baru akan dilakukan pada Kongres FIFA ke-70, Mei 2020.

STADION, MARKAS TIM, HOTEL & LAPANGAN LATIHAN

Penambahan jumlah peserta itu otomatis menambah pula sejumlah syarat fasilitas teknis yang meliputi:

1. Fasilitas lapangan latihan: 48 buah (dari 72 usulan)
2. Hotel markas tim: 48 buah (dari 72 usulan)
3. Lapangan latihan di venue: 2-4 per stadion (dari 4 usulan)
4. Hotel tim di venue: 2-4 per stadion (dari 4 usulan)
5. Markas latihan wasit: 1 (dari 2 usulan)
6. Hotel markas wasit: 1 (dari 2 usulan)

Sementara, stadion yang menjadi tempat pertandingan diselenggarakan harus memiliki standar kapasitas:

1. Pertandingan pembukaan: 80 ribu
2. Laga grup lain: 40 ribu
3. Babak 32 besar: 40 ribu
4. Babak 16 besar: 40 ribu
5. Perempat-final: 40 ribu
6. Semi-final: 60 ribu
7. Perebutan tempat ketiga: 40 ribu
8. Final: 80 ribu