Liverpool v Roma rating Trent Alexander-Arnold

Bos AS Roma: Liga Champions Tanpa VAR, Memalukan!

Setelah timnya disingkirkan Liverpool, ketua umum AS Roma James Palotta dan direktur olahraga Monchi, mengeluarkan suara mendukung penerapan teknologi Video Assistant Referees (VAR) di Liga Champions.

VAR sudah digunakan di Serie A Italia tetapi tidak di Liga Champions dan presiden UEFA Aleksander Ceferin telah memastikan musim depan jika kompetisi antarklub Eropa tersebut belum akan disentuh teknologi yang dapat membantu wasit dalam mengambil keputusan itu. 

Dukungan terhadap VAR di Liga Champions mulai menghangat lagi setelah Juventus ditendang Real Madrid di babak perempat-final. Gol penalti telat Los Blancos membuat jawara Serie A tersebut gagal comeback. 

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Situasi serupa sekarang menerpa Roma, handball Trent Alexander-Arnold di Stadio Olimpico tidak berbuah penalti dan kemenangan 4-2 Il Lupi jadi percuma karena kalah agregat 7-6. 

Tayangan ulang memperlihatkan keputusan off-side untuk Roma tidak tepat hingga seharusnya berbuah penalti di babak kedua. Meski demikian mereka akhirnya mendapat penalti melalui handball Ragnar Klavan yang juga sebenarnya bisa diperdebatkan.

Liverpool v Roma rating Klavan

Tidak ada VAR di kompetisi selevel Liga Champions disebut Palotta sebagai sebuah kelakar. 

"Jelas, Liga Champions butuh VAR. Anda tidak bisa membiarkan hal-hal seperti itu lolos begitu saja," ujarnya.

"Saya tahu, wasit dalam posisi sulit tetapi tetap saja mengecewakan menelan kekalahan dengan skor agregat seperti ini. Satu lagi, Liverpool seharusnya mendapat kartu merah di menit 63."

"Liverpool adalah tim hebat, saya ucapkan selamat pada mereka. Tetapi Liga Champions tanpa VAR adalah lelucon."

Liverpool v Roma rating Trent Alexander-Arnold

Mantan direktur sepakbola Sevila Monchi sepakat dengan komentar Palotta dengan merujuk pada 'musibah' yang menimpa Juventus hingga meminta sepakbola Italia untuk menuntut perubahan. 

"Kami kebobolan gol off-side di leg pertama. Di leg kedua, ada dua penalti yang tidak diberikan dan satu kartu merah," ujar Monchi di Mediaset Premium. 

"Sekarang waktunya angkat bicara. Bukan hanya Roma yang menderita tetapi Juventus juga di laga lawan Real Madrid."

"Sepakbola Italia harus berbicara karena apa yang kita lihat sekarang sangat mengejutkan. Keputusan-keputusan memainkan perasaan semua fans."

 

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

"Saya tidak mengerti mengapa VAR tidak digunakan di kompetisi antarklub paling penting di dunia. Saya tidak mengerti. VAR tidak menggaransi hilangnya kesalahan tetapi bisa kesalahan bisa diminimalkan."

"Keputusan kontroversial tidak hanya merusak di level ekonomi, tetapi juga merusak semangat dan kerja keras. Kami bermain habis-habisan di babak kedua dan para pemain di kamar ganti sangat kecewa."

"VAR harus diterapkan di Liga Champions karena sudah menjadi tuntutan dasar. Saya tidak tahu kenapa UEFA menolaknya. Saya pikir VAR dibutuhkan karena fans bisa saja menyebut final di Kiev seharusnya antara Bayern Munich dan Roma, dan sesungguhnya mereka benar."

Iklan