Widyantoro - PSIS SemarangAurelius Balakosa

Widyantoro Fokus Bangkitkan Kepercayaan Diri Pemain PSIS Semarang


LIPUTAN   AURELIUS BALAKOSA     DARI   MAGELANG   

Asisten pelatih PSIS Semarang, Widyantoro, siap melanjutkan tongkat estafet pelatih di lima pertandingan putaran pertama setelah diberhentikannya Jafri Sastra dari pelatih kepala. Pelatih yang kini tengah mengambil kursus lisensi A AFC tersebut secara resmi ditunjuk manajemen mengarsiteki Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan sampai didatangkannya pelatih anyar.

"Ini tugas yang tidak mudah yang diberikan manajemen kepada saya dan teman-teman tim pelatih," kata Widyantoro.

Dia mengatakan, tugas yang cukup berat itu akan dilakukan bersama-sama dengan asisten pelatih lainnya untuk mengembalikan kepercayaan diri pemain menghadapi pertandingan selanjutnya. 

Artikel dilanjutkan di bawah ini

"Tugas pertama kami, paling tidak bagaimana mengembalikan kepercayaan diri pemain yang down setelah tiga pertandingan terakhir, selain itu juga tekanan dari suporter membuat pemain terbebani. Ini adalah tugas saya membangkitkan semangat juang mereka," tegas pelatih berusia 49 tahun tersebut.

Widy, sapaan karib Widyantoro, dikenal memiliki kedekatan dengan pemain saat menjadi pelatih di beberapa klub yang pernah ditanganinya. Dia akan mengajak komunikasi pemain di mana persoalan yang terjadi hingga menurunnya prestasi tim di tiga pertandingan terakhir.

"Saya akan ajak komunikasi dengan pemain, karena kedekatan saya ini seperti kakak dengan adik, sehingga kami nanti akan sharing agar pemain mengeluarkan keluh kesah untuk perbaikan ke depan. Saya percaya, pemain itu mampu dan bisa berbuat lebih untuk tim,” tambahnya.

Dengan waktu yang sangat mepet ini, Widy dan kawan-kawan mempersiapkan tim untuk pertandingan away melawan juru kunci Liga 1, Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat. 

"Di sisa waktu yang ada, kami akan evaluasi dan melakukan perbaikan. Secara khusus tidak ada perbaikan yang krusial, hanya itu tadi yang saya bilang, mengembalikan semangat dan mental bertanding pemain di laga lawan Semen Padang," ucapnya.

Secara khusus, Widy mengagumi sosok Jafri yang mengajarkan ilmu kepelatihan selama bekerja sama di PSIS. 

"Dia menjadi kakak dan bapak bagi kami di PSIS. Saya pribadi banyak belajar dari coach Jafri, tidak hanya kepelatihan, namun bagaimana kami harus menjaga attitude di dalam maupun luar lapangan, dan juga ilmu keagamaan," pungkasnya.(gk-18)

Iklan