Tersingkir, Pelatih Malaysia U-16: Saya Akan Ambil Pistol & Tembak Diri Sendiri!

LIPUTAN ERIC NOVEANTO DARI KUALA LUMPUR
Pelatih Malaysia, Lim Teong Kim enggan memberikan penjelasan soal kelanjutan nasibnya sebagai nahkoda tim setelah terhenti di fase grup Piala Asia U-16 2018.
Harimau Muda harus melupakan target lolos ke perempat-final turnamen atau yang lebih besar melaju ke Piala Dunia U-17 tahun depan di Peru setelah kalah 2-0 dari Jepang di laga terakhir Grup A.
Skuat Malaysia U-16 tahun ini memang mendapat sorotan besar dan diharapkan meraih prestasi optimal karena didukung langsung oleh pemerintah dalam wadah Program Pengembangan Sepakbola Nasional (NFDP).
Pilihan Editor
"Ambil pistol dan bunuh diri saya sendiri," jawab Lim Teong Kim selepas pertandingan dengan nada bergurau ketika ditanya awak media soal masa depannya.
Lim Teong Kim, yang pernah menjadi pelatih skuat muda Bayern Munich, tetap membela program pemerintah Malaysia soal sepakbola yang sudah dibentuk sejak 2013 dan menekankan hasil bukanlah tujuan utama pengembangan usia muda.
"Apakah Anda puas dengan performa tim atau hanya memikirkan hasil akhir? Sudahkan Anda melihat Malaysia bermain seperti sekarang ini? [Menghakimi berdasarkan hasil] bukan cara berpikir yang benar tentang pengembangan sepakbola," lanjutnya.
"Target jangka pendek adalah lolos ke Piala Dunia U-17, sementara jangka panjang adalah mengembangkan pemain. Kita tidak bisa berhenti pad momen pertama ketika gagal. Kita harus terus berinvestasi dalam pengembangan, nantinya para pemain akan mengenakan kostum tim nasional dan menjadi pemain yang bagus. Jika tidak dimulai dari sekarang, lalu kapan lagi?"
"Coba tanya ke para pemain Jepang, kapan mereka mulai bermain sepakbola? Anak-anak di sini mulai bermain mulai usia 11, beberapa lainnya 13 tahun. Itu terlambat dan masih ada banyak hal yang harus kita kejar."
Malaysia sebagai tuan rumah terpuruk di juru kunci Grup A mendampingi wakil Asia Tenggara lainnya, Thailand yang gagal lolos. Sementara dua tiket menuju perempat-final direbut oleh Jepang dan Tajikistan.
