Kurniawan Yulianto, Kedah v Sabah, Super League, 21 Sep 2020Sports Regime

Sabah FC Legawa Jelius Ating Ditolak Gantikan Kurniawan Dwi Yulianto

Keinginan manajemen baru Sabah FC untuk menjadikan Jelius Ating sebagai arsitek tim di Malaysia Super League (MSL) 2021 menggantikan Kurniawan Dwi Julianto menemui kegagalan.

Malaysia kini menerapkan peraturan perubahan status klub dari amatir menjadi profesional, sehingga tidak lagi ditangani langsung pemerintah negara bagian. Kebijakan itu membuat Sabah pun merombak manajemen dengan menyerahkannya kepada swasta.

Manajemen baru awalnya ingin membalas jasa Jelius yang sukses membawa The Rhinos promosi ke MSL pada musim 2020. Mereka lalu mendepak Kurniawan demi memberikan tempat kepada Jelius yang sebelumnya merupakan asisten pelatih.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Hanya saja, federasi sepakbola Malaysia (FAM) menerapkan aturan ketat terhadap pelatih klub MSL. Mereka mewajibkan setiap klub MSL memiliki lisensi pelatih Pro AFC. Regulasi ini membuat Sabah tidak bisa menggunakan jasa Jelius.

CEO Verdon Bahanda sempat mengajukan keringanan kepada FAM agar Jelius diperbolehkan menangani Sabah FC. Verdon tidak sendirian. Dua klub lainnya, Kuala Lumpur dan Pulau Pinang  mengajukan permohonan serupa untuk Nidzam Adzha Yusoff dan Manzoor Azwira.

Kurniawan Yulianto, Kedah v Sabah, Super League, 21 Sep 2020Sports Regime

Kendati demikian, FAM tetap kepada keputusannya, dan menolak permohonan tersebut. Meski gagal mewujudkan ambisinya menjadikan Jelius sebagai arsitek tim, Verdon menegaskan mereka akan mencari pelatih lokal, walau tidak berasal dari Sabah.

“Kami masih di Liga Super, tetapi itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Saat ini kami belum memiliki pelatih yang mempunyai lisensi Pro AFC. [Kemungkinan] Pelatih yang akan ditunjuk nantinya bukan dari Sabah,” ucap Verdon dikutip laman Stadium Astro.

Dalam debutnya bersama Sabah, Kurniawan sempat menorehkan satu kemenangan, dua imbang, dan sekali kalah sebelum MSL dihentikan sementara pada Maret lalu akibat pandemi virus Corona. Sabah pun menempati papan tengah klasemen.

Namun ketika MSL dilanjutkan lagi pada Agustus, Sabah justru mencatat masing-masing satu kemenangan dan imbang, serta empat kekalahan. Kegagalan mendulang angka itu di luar kekalahan walk-over (WO) dari UiTM.

The Rhinos tidak bisa bertolak ke semenanjung akibat terbentur larangan yang dikeluarkan dewan keselamatan negara (MKN). MKN melarang warga Sabah yang berada di Pulau Borneo berkunjung ke Semenanjung, karena wilayah itu termasuk dalam kategori zona merah pandemi virus Corona.

SIMAK JUGA: BERITA LIGA 1!

Iklan