Footer - Liga 1Goal Indonesia

Rahmad Darmawan Sesalkan Penundaan Laga PSMS Medan-PS TIRA


LIPUTAN   ACHMAD JUHRIANSYAH     DARI   BANJARMASIN   

Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan menyesalkan keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang terlalu mudah mengubah jadwal pertandingan menjelang berakhirnya Liga 1 2018.

Rahmad berkaca dari keputusan penundaan pertandingan PSMS Medan kontra PS TIRA yang diundur dua kali. Awalnya laga ini digelar pada 12 Oktober, namun ditunda menjadi 14 November. Terakhir, penundaan kembali diberlakukan, sehingga laga tersebut digelar pada 5 Desember.

“Dengan posisi yang kami alami saat ini, PSMS dan PS TIRA memiliki satu pertandingan tunda yang seharusnya dimainkan tanggal 14 [November], kemudian ditunda lagi jadi tanggal 5 [Desember]. Sementara tim-tim lain sudah bermain lebih dulu,” ujar RD, sapaan Rahmad.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Kepentingan ini berkaitan dengan beberapa tim, seperti kami, dan Sriwijaya FC, yang sedang mendapatkan hasil naik turun, serta satu atau dua tim yang di atas kami. Kami mengusulkan supaya pertandingan kalau bisa disamakan [jumlahnya].”

Kendati menyesalkan kebijakan tersebut, RD tidak ingin konsentrasi tim besutannya terganggu. Menurut RD, mereka wajib memenangi laga kandang melawan PS TIRA pada pekan depan.

“Tapi kami memilih fokus untuk pertandingan berikutnya melawan PS TIRA di kandang, karena itu lebih penting. Kalau kami bisa mengambil poin, kami dapat melihat peluang-peluang ke depannya,” tegas RD.

Tekad serupa disampaikan Dedi Hartono. Mantan penggawa Barito Putera ini mengatakan, Mitra Kukar sedang dijauhi Dewi Fortuna, sehingga menelan kekalahan 2-1 dari Laskar Antasari kemarin sore.

“Kami belum beruntung di pertandingan ini, dan seperti yang dibilang pelatih, kami harus bisa meraih kemenangan di kandang,” kata Dedi. (gk-56)

View this post on Instagram

Witan Sulaeman Akan Main Di Eropa Tahun Depan Keinginan Witan Sulaeman, bermain di Eropa akan segera terwujud. Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan bintang timnas Indonesia U-19 bakal memulai petualangannya di Benua Biru pada tahun depan. Menurut Isnanta, sudah ada beberapa tim dari Eropa dan Asia yang ingin memboyong Witan. Hanya saja ia tak mau melepasnya sampai pesepakbola berusia 17 tahun tersebut lulus dari Sekolah Khusus Olahraga Ragunan (SKO). Keputusan tersebut karena Isnanta enggan pendidikan Witan yang sudah memasuki masa akhir jadi terganggu. Saat ini pria kelahiran Palu itu masih berstatus siswa kelas 3 SKO Ragunan. "Sejak tahun lalu sudah banyak lamaran-lamaran ke sana. Negara mana? Tidak bisa disebutkan takut berubah. Saya tidak mau bicara," kata Isnanta. "Semuanya baru lewat komunikasi non-formal. Dari Asia juga ada. Lebih banyak agen-agen yang menawarkan dua-tiga negara. Jadi saya tidak bisa berbicara yang mana yang dipilih. Saya juga belum bisa mengatakan sesuatu yang final," tambahnya. Lebih lanjut Isnanta, menginginkan Witan langsung diberi kontrak profesional dengan klub Eropa yang dipilihnya nanti. Hal ini seperti Egy Maulana Vikri yang telah bergabung dengan klub asal Polandia, Lechia Gdansk. Egy merupakan senior Witan di SKO Ragunan. Mereka berdua sudah berteman akrab sejak dipertemukan pada seleksi timnas Indonesia U-16 tiga tahun lalu. "Kami berharap klub yang dipilih, yang tidak trial. Memang ada yang menawari yang model trial tapi kami maunya yang seperti Egy dapatkan," ucapnya. #witansulaeman

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Footer - Liga 1Goal Indonesia
Iklan