Nainggolan Press ConferenceGetty Images

Radja Nainggolan Akui Tuntutan Menang Di Italia Bikin Stres

Rekrutan anyar Royal Antwerp Radja Nainggolan mengakui tuntutan menang di klub papan atas Italia membuat dirinya stres, sehingga memilih bergabung dengan tim di Pro League Belgia.

Nainggolan mengakhiri petualangannya selama 17 tahun di Italia, dan kembali ke kampung halamannya di Belgia. Selama berkarir di Italia, Nainggolan telah memperkuat Cagliari, AS Roma, dan Inter Milan.

Menurut pemain berdarah Indonesia ini, tuntutan meraih kemenangan di Italia, terutama bersama klub besar, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap performanya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Saya sebelumnya tidak pernah berpikir untuk bermain di Belgia. Minggu lalu saya membatalkan kontrak saya dengan Inter. Saya stres selalu harus menang di klub top. Saya akhirnya kembali ke kota saya setelah 17 tahun,” ujar Nainggolan dilansir laman resmi klub.

“Meraih kemenangan memang menyenangkan, tapi gairah juga penting bagi saya. Di Cagliari kami membela kehormatan pulau Sardinia. Di sini saya mewakili kota saya, Antwerp. Itu motivasi ekstra.”

“Saya tidak terbiasa dengan stres, karena itu bukan bagian dari kepribadian saya. Bagi saya, hal terpenting adalah memberikan pengalaman saya kepada para pemain muda untuk memperjelas tujuan dan menanamkan mentalitas yang tepat.”

Nainggolan menambahkan, ia tidak mempermasalahkan gaji kecil yang diterima di Belgia. Meski mengaku tak pernah menyaksikan kompetisi Belgia selama berada di Italia, Nainggolan melihat Antwerp mengalami perkembangan pesat. Hal itu yang membuat ia menerima pinangan Antwerp.

“Antwerp telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, lihat saja stadionnya. Antwer memperlihatkan banyak ambisi, ini adalah proyek yang tepat untuk menjadi bagiannya. Saya ingin membantu klub ini menjadi lebih besar,” tegas Nainggolan.

“Aspek yang paling sulit memang finansial. Tetapi Antwerp melakukan upaya yang solid, dan itu sudah cukup bagi saya untuk langsung mengatakan 'ya'. Jika saya murni memilih finansial, saya akan pergi ke Turki.”

“Sekarang saya berusia 33 tahun, saya telah bermain di beberapa klub besar. Antwerp memberikan saya tawaran yang tidak besar seperti klub lain, tapi ada usulan yang menarik bagi saya pribadi, dan juga dari sudut pandang olahraga. Kesepakatan itu pun diselesaikan dengan cukup cepat.”

Iklan