PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih menggodok rencana untuk gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 yang rencananya akan dimulai pada Juni mendatang, atau setelah Hari Raya Idulfitri 1442 H.
Protokol kesehatan ketat tentu jadi pertimbangan dan syarat utama supaya kompetisi bisa dijalankan, sebagaimana hal tersebut sudah mulai diberlakukan pada turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Belakangan ada kabar bahwa bisa saja pertandingan Liga 1 dan Liga 2 bisa dihadiri suporter di stadion, namun dengan jumlah tertentu yakni beberapa persen dari total kapasitas stadion itu sendiri.
Hal tersebut berawal dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, beberapa waktu lalu, soal kemungkinan suporter langsung di stadion.
LIB melalui Akhmad Hadian Lukita menyambut baik kabar tersebut. Pria yang menjabat sebagai direktur utama LIB itu mengatakan bahwa saat ini yang terpenting kompetisi bisa dijalankan, dan kehadiran suporter di stadion bersifat menyusul.
"Kami sedang menghitung-hitung kemungkinan itu. Kami pun terus berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan. Yang perwakilannya selalu hadir di setiap laga Piala Menpora, dan mereka juga ikut mengkajinya," ucap Lukita kepada media.
PT LIB
Saat ini rencana gelaran kompetisi masih dalam rancangan, dan LIB menyiapkan segala skema untuk segala kemungkinan. Jika memang suporter diperbolehkan untuk hadir di stadion, tentu LIB harus punya formula pelaksanaan yang berbeda.
"Jadi kami mesti membuat berbagai skenario dan memprediksi dampaknya, tanpa atau dengan penonton," tutur Lukita menjelaskan.
"Tentu akan ada protokol kesehatan khusus jika ada penonton. Namun, sementara, rencana utama untuk liga tetap tanpa penonton karena belum semua masyarakat divaksin," tutup sosok berkaca mata tersebut.
Sejauh ini, turnamen pramusim Piala Menpora dinilai berjalan dengan baik dengan tanpa kehadiran suporter di stadion, namun penerapan protokol kesehatan yang ketat di kawasan stadion tempat laga dilaksanakan.
Meski ada beberapa kasus Covid-19, namun panitia pelaksana mampu menanganinya dengan baik sehingga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Karena bagaimana pun, sepakbola di luar negeri pun tetap berjalan, meski kasus Covid-19 bermekaran.
Alvino Hanafi
