Fans Panser - PSIS SemarangAbi Yazid / Goal

PSIS Semarang Tak Yakin 'New Normal' Bisa Gulirkan Sepakbola

Manajemen PSIS Semarang tidak yakin sepakbola bisa dipertandingkan pada tahun ini, kendati pemerintah akan menerapkan tatanan kehidupan baru yang beriringan dengan pandemi virus Corona.

Pemerintah berencana menguji coba New Normal di empat provinsi, serta beberapa kota dan kabupaten pada Juni. Rencana itu memunculkan asumsi Liga 1 2020 akan dilanjutkan setelah PSSI meminta masukan dari klub.

General manager PSIS Wahyoe Winarto mengatakan, kendati New Normal akan diterapkan, ia tidak yakin sepakbola bisa digulirkan dalam waktu dekat. Apalagi sepakbola merupakan olahraga yang memeragakan sentuhan fisik, dan kerap menghadirkan banyak orang.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Wahyoe mengutarakan, faktor kesehatan stakeholder sepakbola, sarana transportasi, dan kondisi di kota dan kabupaten berbeda-beda, sehingga tidak mudah menggelar pertandingan. Karena itu, PSIS memilih Liga 1 tahun ini dihentikan.

“Banyak faktor yang mendasari. Siapa yang mau menjamin soal kesehatan pemain dan pelatih? Bila dipaksa lanjut, tapi di tengah jalan ada komponen tim yang kena COVID-19, itu kan jadi PR (pekerjaan rumah) lagi, nanti jadi masalah lagi di tengah jalan,” tutur pria yang akrab disapa Liluk ini dilansir laman resmi klub.

“Sekarang ini saja kasus COVID di Indonesia mencapai angka lebih dari 20 ribu. Siapa yang bisa menjamin angka ini bisa turun dengan cepat?”

“Terus kedua, sekarang hampir seluruh penerbangan dibatasi. Padahal Indonesia ini besar, dan klub tersebar dari Aceh hingga Jayapura. Kalau klub-klub sulit dapat penerbangan nanti bagaimana?”

Berbagai alasan itu menjadi alasan PSIS untuk meminta PSSI menggelar kompetisi dengan home tournament supaya mampu menggerakan roda perekonomian, karena banyak pihak yang menggantungkan hidup di sepakbola. Namun Liluk juga tidak yakin ini juga bisa dijalankan.

“Sebagai contoh di Semarang. Banyak jalan-jalan yang masih ditutup, pedagang kaki lima belum boleh berjualan. Apa iya kita memaksakan menggelar kompetisi di tengah situasi seperti itu,” ucap Liluk.

“Kami tetap serahkan ke PSSI. Ini cuma pendapat kami yang melihat dari berbagai faktor. Apabila lanjut, PSSI harus punya formula untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dikhawatirkan supaya tidak terjadi masalah di tengah jalan.”

SIMAK JUGA: BERITA LIGA 1!

Iklan