Pelepasan timnas U-19 ke KroasiaAlvino Hanafi

Persipura Jayapura Terima Maaf PSSI & Kasih Ketua Umum PSSI Saran

Persipura Jayapura dipastikan menjadi wakil Indonesia untuk Piala AFC 2021, setelah AFC sendiri memastikan tidak menerima Persija Jakarta sebagai wakil Indonesia mendampingi Bali United.

Hal itu berdasarkan manual kompetisi Piala AFC, yang menempatkan level Liga 1 di atas Piala Indonesia. Sehingga peringkat ketiga Liga 1 lebih berhak mewakili Indonesia, ketimbang runner-up Piala Indonesia.

PSSI sudah mengaku bahwa mereka keliru telah memilih Persija sebagai pengganti PSM Makassar, yang merupakan juara Piala Indonesia namun tidak lolos verifikasi klub profesional AFC beberapa waktu lalu.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Persipura sebagai peringkat tiga Liga 1 akhirnya berhak menjadi wakil Indonesia di Piala AFC melalui jalur play-off. Karena Persebaya Surabaya sebagai runner-up Liga 1 2019 juga tidak lolos dari verifikasi klub profesional AFC.

Benhur Tomi Mano sebagai ketua umum Persipura menerima permohonan maaf dan memahami kekeliruan dari PSSI. Kini, tim berjuluk Mutiara Hitam itu tinggal berjuang melengkapi administrasi untuk bisa ikut Piala AFC tahun depan.

"Kemarin kami sudah menerima email [surat elektronik] dari PSSI, disampaikan bahwa mereka mengusulkan Bali United, dan Persipura Jayapura untuk slot Piala AFC 2021," ucap sosok yang akrab disapa BTM itu, 20 Desember.

"PSSI juga sudah meminta maaf atas kesalahan usulan sebelumnya, dan saya selaku ketua umum Persipura Jayapura, menerima permintaan maaf PSSI. Semoga hal-hal seperti itu tidak terulang kembali," sambung BTM.

Manajemen Persipura, Benhur Tomi Mano, Peter Butler - Persipura JayapuraPaul Karma

Sosok yang juga Wali Kota Jayapura itu berpesan kepada PSSI agar lebih teliti, termasuk memberi saran kepada Mochamad Iriawan, ketua umum PSSI, untuk ke depannya bisa lebih bijak dalam menerima masukan.

Lantaran, keputusan untuk mengajukan Persija sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2021 terjadi karena kekeliruan yang terjadi dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, pada 16 Desember lalu.

"Sebagai teman, saya ingin mengingatkan ketum PSSI agar lebih berhati-hati terhadap orang-orang dekat. Tak semua bekerja tulus untuk membantu, termasuk yang di Exco," ungkap BTM.

"Risikonya bisa ditanggung 270 juta rakyat Indonesia. Kita semua dianggap tak mengerti aturan dan ujungnya yang disalahkan adalah Ketum PSSI. Jadi, saya mohon Pak Iwan Bule [sapaan Iriawan] untuk lebih mawas dengan orang-orang dekatnya," tutup BTM.

Pelepasan timnas U-19 ke KroasiaAlvino Hanafi
Iklan