Perdamaian The Jakmania-Bobotoh di BekasiPersija Jakarta

Perdamaian The Jakmania & Bobotoh Terjadi Di Bekasi


OLEH      MUHAMAD RAIS ADNAN &   ANGGI RIWANTO       

Siapa yang tidak tahu Bobotoh/Viking dan The Jakmania? Siapa juga yang tidak tahu perseteruan kedua pendukung Persib Bandung dan Persija Jakarta itu? Ya, belasan tahun mereka menyimpan perasaan saling benci satu sama lain.

Setiap laga Maung Bandung kontra Macan Kemayoran , pasti menyedot perhatian khalayak sepakbola nasional dan setiap kali itu pula berakhir dengan kericuhan dan tak jarang menimbulkan korban jiwa.

Yang teranyar adalah Ricko Andrean, pendukung Persib yang harus meregang nyawa setelah beberapa hari dirawat intensif di rumah sakit karena menjadi korbang babak belur karena dikeroyok, nahasnya itu dilakukan oleh sesama Bobotoh yang mengira Ricko adalah pendukung Persija.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Setelah kejadian tersebut, linimasa Twitter di penuhi dengan romantisme dari kedua kubu. Saling balas cuitan, namun kali ini terasa teduh karena tak ada cuitan yang menebar kebencian lagi. Yang ada hanya rasa belasungkawa dari The Jakmania atas berpulangnya Ricko.

Meninggalnya Ricko seperti membuka mata dan hati semua pihak. Kejadian tersebut sepertinya memberikan momentum yang selama ini didambakan oleh kedua kubu yaitu, PERDAMAIAN!

Dan Jumat (28/7) malam, hal tersebut tercipta. Percaya atau tidak, kedua kubu yang selama belasan tahun ini berseteru bisa bersatu dan berbaur satu sama lain di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi yang merupakan daerah perbatasan yang rawan konflik dan sering terjadi tawuran.

Ratusan Bobotoh/Viking dan The Jakmania berkumpul di depan Stadion Patriot untuk melakukan aksi damai dengan tajuk "1000 lilin untuk Ricko".

Jika tidak sekarang, harus menunggu sampai kapan? Sampai keluarga kita jadi korban? Atau sampai diri sendiri menjadi korban dari rivalitas yang sudah kelewat batas ini?

“Tidak ada gunanya lagi untuk bersitegang. Cukup almarhum Ricko Andrean yang jadi korban terakhir perseteruan itu. Sudah saatnya kami berangkulan. Sepak bola adalah persahabatan,” ucap salah satu bobotoh, Abes Anwar.

“Kami merasa tak ada manfaatnya bermusuhan. Korban nyawa sudah berjatuhan. Jangan ditambah lagi. Jika di lapangan, pemain sudah bersahabat. Kenapa yang di luar lapangan kami harus bermusuhan? Harusnya kami malah bisa dipersatukan lewat bola. Banyak teman, banyak rezeki. Amin,” timpal Tommy, salah satu The Jakmania yang hadir di acara tersebut.

Jalan sudah dibukakan, para pendukung kedua tim yang berada di garis depan atau perbatasan daerah sudah menginisiasi sebuah pergerakan untuk meredam semua kebencian yang selama ini ada.

Kini, tinggal bagaimana semua pihak yang terlibat bisa mendukung dan mengawal hingga benar-benar terciptanya kedamaian. Jangan sampai dikemudian hari, anak dan cucu kita ikut terbawa arus kebencian yang sebenarnya tidak mereka tahu apa akar permasalahannya.(gk-52)

Iklan