Mantan pemain Manchester United Paul Ince tak ragu mengkritisi Setan Merah, dengan menyebut mereka sebagai “bahan olok-olok” dan dalam situasi “kacau balau” menyusul kekalahan dari Brighton & Hove Albion pada akhir pekan kemarin.
Performa United sama sekali di bawah standar pada babak pertama sehingga tertinggal dua bola dari tim tuan rumah, sebelum kemudian menyerah 3-2 saat peluit panjang dibunyikan di The AMEX.
Kekalahan tersebut membuat tim arahan Jose Mourinho menempati urutan ke-11 dengan raihan tiga poin dari dua laga perdana, dan Ince menilai mereka tertinggal dari rivalnya yang lain.
“Klub lain dan para suporternya memiliki momen yang baik untuk saat ini, namun ketika melihat apa yang terjadi di Manchester United, mereka kini menjadi bahan olok-olok, tertinggal di belakang,” kata sang mantan gelandang dalam kolomnya di Paddy Power.
“Mereka finis kedua di musim lalu, dan mungkin akan sanggup finis di urutan empat besar pada tahun ini. Namun apakah itu yang harus mereka incar? Tidak.
Pertandingan Berikut
“Realistisnya, tujuan mereka haruslah menjuarai Liga Primer. Namun mereka tidak mampu bersaing dengan Manchester City atau Liverpool untuk saat ini.
“Jika mereka kalah melawan Tottenham [Hotspur] pada Senin, mereka akan mendapati diri mereka tertinggal enam poin di belakang City setelah menjalani tiga laga.
Ince melanjutkan: “Di Manchester United, semuanya dari atas sampai bawah adalah kekacauan, dan itu kelihatan. Semuanya – dari Jose Mourinho yang tidak mendapatkan target transfernya sampai rasa frustrasi para pemain dan fans – mereka terlihat tidak bahagia. Jadi bagaimana bisa Anda mengharapkan mereka menjuarai sesuatu?
“Semuanya, dari atas sampai bawah, Ed Woodward, Jose Mourinho, Paul Pogba, semuanya adalah kekacauan. Anda takkan pernah melihat hal seperti ini bersama Sir Alex Ferguson sebagai manajer.
“Saya bisa melihat yang dipikirkan para suporter bahwa musim ini mungkin akan berakhir seperti musim 2015/16 Chelsea. Saya bisa melihat sekarang bahwa fans mulai memusuhi Jose Mourinho, dan saya mengerti mengapa itu terjadi.
“Ketika Anda melihat Man City, Liverpool, Chelsea dan Tottenham – mereka semua memainkan gaya permainan yang Anda harapkan dari Manchester United.
“Setelah tahun lalu, cara dia [Mourinho] membentuk timnya dan apa yang dilalui para suporter, Anda berpikir dia akan mencoba teknik berbeda kali ini. Saya sendiri menyaksikan pertandingan pada Minggu kemarin, namun saya tidak melihat apa yang tengah dikerjakan Mourinho dan United. Tidak ada game-plan sama sekali," tegasnya.
