LIPUTAN RIZKAART CENDRADIPUTRA DARI BOGOR
Gelandang PS TNI Hong Soon Hak memberikan sejumlah nasihat kepada kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, agar tertib ketika mendukung tim kesayangannya.
Soon Hak menggelar acara perpisahan bersama puluhan The Jakmania kemarin di kawasan Kuningan, Jakarta, sebelum ia pulang kampung ke Korea Selatan. Acara itu juga hadir ketua umum The Jakmania Ferry Indrasjarief dan penggawa Persija Ambrizal Umanailo.
“Tetap dukung Persija. Paling penting jaga keselamatan, jangan berkelahi, karena nanti kena hukuman, dan tidak bisa menonton di stadion. Tidak ada penonton tidak ada kekuatan. Dukung terus pemain muda. Terkadang mereka punya masalah mentalitas. Bahkan Bepe [Bambang Pamungas], Ismed [Sofyan], dan Andritany [Ardhiyasa] juga pernah main jelek,” tutur Soon Hak.
“Saya ingin kembali mengenakan seragam Persija dan bermain di Gelora Bung Karno, walau hanya laga persahabatan, karena Persija tim yang paling berkesan untuk saya. Pasti saya akan tetap menonton Persija.”
Sedangkan Ferry merasa kaget dengan keinginan Soon Hak bertemu The Jakmania. Untuk itu, secara sukarela ia memberikan tempat sekretariat Jakmania sebagai tempat acara.
Pertandingan berikutnya
“Kami semua rata-rata kaget, karena baru kali ini ada pemain seperti ini. Kalau dari cara Soon Hak bicara, kelihatan sekali dia cinta Persija. Kayanya walaupun sudah setahun meninggalkan tim, dia belum pamit sama The Jak. Jadi dia mau pamit sekarang, dan saya rasa tadi berat sekali,” ucap Ferry.
Sementara terkait ditangkapkan pelaku pengeroyokan anggota The Jakmania Rizal Yanwar Saputra, Ferry menegaskan, mereka akan mengawal proses persidangan. Menurut Ferry, sikap itu bukan sebagai aksi balas dendam. Saat ini keenam tersangka sudah diamankan Kepolisian Sektor (Polsek) Cikarang.
“Saya memang ambil sikap diam, karena saya berpikir kami bicara apa saja belum tentu itu jadi hal yang bagus untuk penyelidikan. Saya lebih baik diam tapi kami bekerja. Mungkin karena kerja sama kami di Patriot berjalan mulus, dan sikap Jakmania selama ini begitu bagus, ini yang membuat polisi yakin kami dalam posisi yang benar,” beber Ferry.
“Tapi upaya kami tidak berhenti di sini, bukan berarti ini selesai, kami akan kawal terus. Saya kumpulkan tim, apa yang harus kami siapkan apa yang harus kami preventif. Persiapan agar kami bisa kawal sidang ini sampai ke keputusan susai dengan pelanggaran yang mereka lakukan.”
“Saya sama sekali tidak dendam dengan pelaku. Pelakunya saya tidak tahu apakah bobotoh, viking, bomber, atau siapapun. Saya tidak melihat latar belakang mereka, saya cuma melihat ada anggota saya yang pulang nonton dianiaya sampai nyawanya hilang. Bagi saya ini masuknya kriminal, dan harus kena efek jera.” (gk-61)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=640&quality=60)
