Catenaccio, demikian istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan sistem pertahanan berlapis dan selalu diidentikan dengan Italia. Maklum, Catenaccio lahir dan berjaya di Negeri Piza.
Salah satu bukti bahwa Italia adalah penguasa pakem sepakbola bertahan itu bisa disimak dalam kiprah mereka di Piala Dunia 1990. Gli Azzurri yang kala itu bertindak sebagai tuan rumah tampil mengesankan berkat taktik Catenaccio.
Dengan Azeglio Vicini duduk di kursi pelatih, Italia berhasil menembus semi-final Piala Dunia tanpa sekali pun kebobolan. Trio difensore Italia -- Franco Baresi, Giuseppe Bergomi, Riccardo Ferri -- melakukan tugasnya dengan sangat baik seiring kemenangan tipis 1-0 atau 2-0 atas lawan-lawannya.
Rido Alamsah/Goal Indonesia
Menariknya, gawang Italia yang dikawal Walter Zenga mencatatkan rekor clean sheet beruntun terbaik (lima pertandingan), dengan tak kebobolan selama 517 menit. Sebuah catatan pertahanan terbaik yang pernah terjadi di putaran final Piala Dunia.
Sayang, di semi-final melawan Argentina itulah kesucian gawang Zenga berhasil terekspos oleh Claudio Caniggia. Kiper Inter Milan itu salah memprediksi arah umpan silang yang lantas disundul Caniggia menjadi gol.
Dampaknya, Argentina menyamakan skor menjadi 1-1, memaksa laga berlanjut ke adu penalti di mana Italia harus bertekuk lutut. Italia gagal melangkah ke final dan mengakhiri turnamen ini di peringkat ketiga.
"Piala Dunia 1990 adalah sebuah kekecewaan kecil di tengah lautan kepuasan," kata Zenga kepada FIFA TV, menceritakan betapa tangguhnya pertahanan Italia kala itu namun akhirnya harus jebol.
GoalPedia Piala Dunia adalah artikel berseri dari Goal Indonesia tentang fakta-fakta menarik dalam sejarah Piala Dunia yang diterbitkan sejak H-30 sampai kick-off Piala Dunia 2018. Simak daftar lengkapnya di sini!
