Maruarar Sirait-Luis Milla Aspas

Gempita Piala Presiden 2018 Di Solo Yang Patut Diacungi Jempol


OLEH    MUHAMMAD RIDWAN

Sejak dua hari belakangan ini Stadion Manahan, Solo, dipadati ratusan ribu suporter. Kehadiran para pendukung tersebut adalah untuk memberikan dukungannya langsung ke tim yang dibelanya pada babak delapan besar Piala Presiden 2018.

Tidak ada bentrokan besar yang terjadi saat babak perempat-final Piala Presiden 2018 digelar pada 3-4 Februari. Padahal, suporter yang datang tumpah ruah di tempat tersebut.

Tentu cara kerja panitia dan pihak Kepolisian patut diacungi jempol. Mengingat, ada delapan tim yakni PSMS Medan, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Mitra Kukar, Arema FC, Persebaya Surabaya, Bali United, dan Madura United, yang bertanding di sana.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Para suporter tersebut harus bergantian untuk masuk ke tribune stadion memberikan dukungannya. Sebab, dalam satu hari digelar dua pertandingan yakni pada pukul 15.30 dan 19.30 WIB.

Sistem yang diterapkan ke stadion juga sangat ketat. Setiap penonton yang mau masuk diperiksa petugas keamanan satu per satu barang bawannya sambil menujukkan tiket asli.

Sementara penonton yang masih menunggu timnya yang belum bertanding bisa duduk-duduk sambil menyatap makanan dan minuman yang ada dijual di sekitar stadion. Berbagai hidangan tersaji di sana dengan harga yang murah.

Sebagai contoh, Aremania yang sudah menyemut di Stadion Manahan, sejak siang hari, tak diizinkan masuk ke tribune. Mengingat, Arema FC baru tanding melawan Sriwijaya FC pada malam hari.

Para Aremania tersebut harus menanti semua The Jakmania, keluar dari tribune terlebih dahulu baru diberi izin masuk. Pasalnya, laga sore hari mempertemukan Persija kontra Mitra Kukar yang berkesudahan dengan skor 3-1 buat kemenangan Macan Kemayoran.

Aremania

"Nanti para Aremania, tolong berikan jalan buat pendukung Persija dan Mitra Kukar keluar. Biarkan mereka semua jalan baru kalian dibolehkan masuk," kata salah satu Polisi dengan pengeras suara yang diberi tepuk tangan Aremania.

"Bagi suporter yang tidak mendapatkan tiket, panitia juga menyediakan layar lebar di luar stadion, silakan kalian menonton di sana dengan tertib," ia menambahkan.

Rapihnya perhelatan babak delapan besar tersebut juga diamini ketua ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden Maruarar Sirait. Menurutnya, para suporter klub Tanah Air sudah dewasa sehingga tidak ada kericuhan yang terjadi.

Selain itu, pria yang karib disapa Ara ini menyatakan ekonomi kerakyatan yang diidamkan oleh Presiden RI Joko Widodo tampak jelas dalam perhelatan edisi kali ini. Buktinya, semua pedagang didata dan diumunkan jumlah setiap pertandingan digelar pada menit 75.

Bukan itu saja, keterbukaan masalah dana juga menjadi gebrakan baru yang dipakai pada Piala Presiden 2018. Buktinya, panitia diminta menjabarkan pendapatan tiket pada setiap pertandingan.

Ara juga tidak kaku meski mempunyai jabatan dan sudah tersohor. Ia rela mengitari stadion untuk mengobrol bersama pedagang dan mengecek penjualan tiket dan suasana suporter.

Maruarar Sirait-Luis Milla Aspas

"Hasil penjualan tiket hari kedua babak perempat-final Piala Presiden Persija Jakarta lawan Mitra Kukar Rp816 juta. Angka ini melebihi dari laga Persebaya lawan PSMS," ucap Ara. 

Sedangkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, menyebutkan sejauh ini ada 15 orang yang diamankan karena membawa senjata tajam. Akan tetapi, mereka tidak dijebloskan ke penjara melainkan dipulangkan ke rumahnya masing-masing. 

"Mereka masih di bawah umur, usianya 12-16 tahun. Maka kami melakukan pembinaan. Kami akan mengantarkan mereka pulang, untuk pembinaan kami akan berkoodinasi dengan Dinas Sosial," ujar Condro.

Gegap gempita babak delapan besar Piala Presiden 2018, juga dirasakan betul oleh pedagang di Stadion Manahan. Rustinah yang berjualan kopi dan gorengan mengaku omzet penjualannya naik dratis.

Wanita paruh baya tersebut mengaku bila biasanya hanya mendapatkan uang dari jualan sekitar Rp100 ribu per hari. Namun, saat Piala Presiden berlangsung Rustinah menerima Rp500 ribu.

"Alhamdulillah, kemarin saya dapat kira-kira Rp500 ribu. Tapi hari ini saya belum tahu untung berapa," katanya dengan senyum lebar.

Selain itu, tidak ada aksi yang kurang terpuji selama Piala Presiden dilangsungkan. Ini membuktikan kalau seluruh kontestan menjunjung tinggi fairplay, karena biasanya ada saja pemain yang berkelahi ketika bertanding.

Hiburan rakyat yang berkualitas juga terpancar jelas dalam ajang ini. Seluruh mayoritas masyarakat Tanah Air, yang tak bisa datang langsung ke stadion menyaksikan pertandingan Piala Presiden lewat saluran televisi. 

Ya, Piala Presiden 2018 memang tinggal sedikit lagi berakhir. Tapinya, semua pihak terkait merasakan dampak besar dari perhelatan yang sudah bergulir tiga edisi tersebut.

Enam visi yang dan misi yang didengungkan yakni transparansi, fairplay, hiburan rakyat yang berkualitas, ekonomi kerakyatan dan industri yang maju telah tercapai. Tentu semua ini hasil dari kerja keras seluruh pihak terkait.

Dijadwalkan pertandingan puncak bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 17 Februari mendatang. Ajang ini menjadi pemanasan sebelum klub terjun dalam kompetisi nasional.

Iklan