LIPUTAN ALDI FATHIR DARI PALEMBANG
Pelatih Persela Lamongan Aji Santoso menilai anak asuhnya mulai kehabisan bensin, sehingga menelan kekalahan telak 5-1 dari Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (2/6) malam WIB.
Hasil di Palembang itu menjadi kekalahan terbesar pertama yang didapat Persela pada musim ini. Aji mengatakan, keterbatasan stok pemain membuat ia kerap menurunkan komposisi yang hampir sama di tiap laga.
“Harus saya akui ada cukup kekelahan dari tim saya. Keterbatasan stok pemain yang kami miliki juga cukup jadi masalah. Sebagaian besar pemain bermain selama 12 pertandingan tidak tergantikan, termasuk pemain asing,” ungkap Aji.
“Kedua, kami juga agak sedikit terlambat panas dalam permainan. Itu juga mungkin karena pengaruh sedikit kecapekan. Cara main Persela sesungguhnya itu yang ditunjukan pada babak kedua. Tapi itulah sepakbola.”
Mengenai dua gol awal Sriwijaya yang semua melalui proses bola mati, Aji mengaku sudah mengantisipasinya. Dia pun sempat membaca ketajaman Sriwijaya FC mencetak gol, salah satunya dari proses bola mati.
“Kami sudah lihat dari video pertandingan lawan PSIS, sudah kami antisipasi, tapi masih tetap kecolongan. Pertandingan sebenarnya diawal sudah baik, tapi pemain kami sedikit terlambat panas. Sudah tertingal 3-0, baru berusaha untuk mengejar, tetapi sudah cukup berat,” bebernya.
Sementara itu, penyerang muda Ghifari Vais membenarkan tim sedikit terlambat panas. Vais menilai permainan Persela juga tidak terlalu buruk.
“Di babak kedua setelah tertinggal 2-0, kami baru panas. Mungkin juga disebabkan Sriwijaya salah satu tim bagus dengan banyak pemain bintang. Ke depan kami harus lebih kerja keras lagi,” terangnya. (gk-70)
