BROUGHT TO YOU BY
Lionel Messi Barcelona 2018-19

15 Menit Kegemilangan Lionel Messi, Pelajaran Brutal Liverpool

Sebelum pertandingan Liverpool mencemaskan Luis Suarez, lalu terbukti. Sebelum pertandingan Luis Suarez mengatakan akan merayakan gol, lalu terbukti. 

Sebelum pertandingan Liverpool mengkhawatirkan Lionel Messi dan tebakan mereka benar. Liverpool mewaspadai Barcelona dengan alasan yang tepat. 

Sekarang mereka membicarakan agregat lebar di level sepakbola tertinggi dan ini bukan dongeng. 

Tugas berat di depan mata Liverpool untuk memutar situasi di semi-final Liga Champions. Bagaimana bisa ketika sebuah tim bermain bagus tetapi harus terjungkal dengan skor telak 3-0? 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Tidak ada tempat untuk bersembunyi di kompetisi ini. Camp Nou bergelora ketika Messi memperlihatkan kegemilangannya sementara di waktu yang sama Jurgen Klopp dan anak asuhnya mendapat pelajaran paling brutal musim ini... 

Manfaatkan kesempatan sekecil apapun karena jika tidak, maka mereka yang terbaik yang akan melakukannya. 

Luis Suarez membuka keunggulan untuk Barcelona di babak pertama namun setelahnya Liverpool mendominasi lapangan, sayangnya mereka gagal menyempurnakan sejumlah serangan menjanjikan. 

Sadio Mane membuang peluangnya begitu saja, Marc-Andre ter Stegen menggagalkan upaya Mohamed Salah. James Milner malah menembak ke arah kiper. Gol yang dibutuhkan terus diburu Liverpool. 

Dan pada akhirnya gol itu datang, tetapi bersarang di kubu yang salah. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Goal Indonesia (@goalcomindonesia) on

Dengan sentuhan keberuntungan, Barcelona mendapatkan gol kedua. Tembakan Suarez menghajar mistar gawang dan Messi mendorong bola rebound lalu situasi sontak berubah total. 

Keunggulan tipis berubah menjadi keunggulan besar. Performa menjanjikan Liverpool berubah menjadi mimpi buruk yang berlangsung selama 15 menit dan kemudian Messi melepaskan anak panah yang telak mengarah ke jantung Liverpool dengan cara yang sulit untuk dibayangkan. 

Tendangan bebas jarak jauhnya adalah karya seni luar biasa. Bola secara brilian melayang mengarah ke pojok atas gawang Alisson Becker. Liverpool langsung patah hati. 

Begitulah kenyataan di level top. Sebuah level yang dipertontonkan pasukan Jurgen Klopp selama 75 menit. Tetapi bagaimana bisa? Bagaimana mungkin Liverpool pulang dengan tangan hampa setelah bermain maksimal? 

Pelajaran berharga nan brutal dipetik Liverpool meski untuk itu mereka harus babak belur di ujung pertandingan. 

2019_5_2_messi2(C)Getty Images

Andai Salah menuntaskan peluang emas pada posisi 3-0, kita bisa membahas soal gol tandang dan kemungkinan Liverpool menggila di Anfield. Sayang, upaya bintang Mesir tersebut mengenai tiang gawang dan episode tersebut seolah-olah merangkum malam Liverpool, yaitu tidak beruntung. 

"Anda bisa menelan kekalahan di laga tandang," kata Klopp. "Tetapi dengan syarat berhasil mencetak gol. Itulah yang jadi masalah kami malam ini."

Liverpool terjungkal oleh naluri predator-predator Barcelona. Pergerakan tajam dan antisipasi tepat Suarez membuatnya berhasil menyambar umpan silang Alba pada menit 26. Inilah gol pertama Suarez di Liga Champions dalam waktu lebih dari satu tahun. Seperti gol terakhirnya, tercipta ke gawang Alisson Becker. 

Liverpool kemudian bangkit. Mereka bisa bertahan dengan kuat dan cerdas. Joel Matip tampil impresif. Mereka bekerja keras dan berhasil menemukan ruang secara reguler. Gini Wijnaldum yang secara mengejutkan jadi pilihan utama seiring dengan masalah kebugaran Roberto Firmino berhasil menekan dan membuka ruang. Sementara itu Salah terus meneror Jordi Alba dan Clement Lenglet. Di sisi lain, Mane mungkin bisa mendapat penalti saat berduel dengan Gerard Pique. 

Gerard Pique Sadio Mane Barcelona Liverpool UCL 01052019Getty

Liverpool kehilangan Naby Keita karena cedera, tetapi Jordan Henderson mampu menutup lubang. Umpan sang kapten berhasil melepaskan Mane sebelum masa rehat tetapi tembakannya tidak mengenai sasaran. Masih ingat soal pelajaran brutal untuk Liverpool di atas? 

Kenyataan yang sekarang berada di depan mata Liverpool adalah tugas berat di Anfield. Musim paling indah mereka berpotensi hancur berantakan. Dua kali!

Skuat Jurgen Klopp harus mengalahkan Newcastle di Liga Primer akhir pekan ini sekaligus berharap Manchester City terpeleset di hadapan Leicester City pada awal pekan. 24 jam kemudian, mereka bakal berusaha menciptakan malam indah Eropa lainnya di Anfield. 

Tidak mustahil. Barcelona pernah unggul tiga gol lawan Roma pada musim lalu di perempat-final dan kita semua tahu bagaimana jalan ceritanya. Menganggap remeh Liverpool menjadi bukan pilihan.

Jangan juga lupakan satu hal. 

Liverpool punya sejarah hebat dalam urusan memutar situasi. Andai mereka berhasil melakukannya lagi, bisa jadi pertandingan nanti menjadi laga yang akan paling dikenang sepanjang masa.

GFXID Banner Liga Champions 2018/19Rido Alamsah/Goal Indonesia
Iklan