Hanya saja, keputusan bersama antara Tottenham dan Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) itu dilandasi oleh satu syarat, yakni Son tidak perlu tampil membela Korsel saat jeda internasional November dan Januari mendatang.
Dengan disepakatinya konsensus ini, maka Son resmi menjadi salah satu dari tiga pemain senior (over-age player) di skuat Korsel U-23, selain penyerang Hwang Ui-jo dan kiper Jo Hyeon-woo.
Son dijadwalkan baru akan tiba di Indonesia pada 13 Agustus sehingga ia melewatkan laga pembuka Korsel melawan Bahrain yang digelar sehari sebelumnya. Pasalnya, Spurs memakai tenaga Son dalam partai pembuka Liga Primer Inggris 2018/19 melawan Newcastle United pada 11 Agustus.
Cabang olahraga sepakbola di Asian Games memang bukan agenda resmi FIFA sehingga Tottenham tidak berkewajiban untuk melepas pemainnya ke timnas. Spurs awalnya juga tidak ingin Son berangkat ke turnamen yang digelar pada 10 Agustus hingga 1 September itu.
Banyaknya pemain yang belum bugar karena tampil hingga semi-final Piala Dunia 2018, seperti Harry Kane dan Dele Alli, membuat kehadiran Son sangat krusial bagi Spurs dalam menghadapi pekan-pekan pertama Liga Primer. Namun pada akhirnya, Spurs membolehkan Son untuk bertanding di Indonesia.
Getty
Sebagai gantinya, KFA juga sepakat untuk tidak memanggil Son dalam partai uji coba internasional pada November mendatang dan juga dua laga fase grup Piala Asia 2019 melawan Filipina dan Kirgizstan pada Januari tahun depan.
Asian Games memang menjadi agenda penting bagi Son karena jika Korsel mampu meraih medali emas ia akan dibebaskan dari wajib militer di negaranya.
"Saya minta maaf karena meninggalkan klub di saat musim akan dimulai. Tetapi bermain untuk negara juga sama pentingnya. Itulah yang saya rasakan," kata penyerang 26 tahun ini seperti dikutip ESPN.
Di Asian Games 2018, Son dkk. tergabung di Grup E bersama dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Kirgizstan. Seluruh partai fase grup Korsel bakal digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada tanggal 12, 15, 17, dan 20 Agustus.
