Indra SjafriGoal Indonesia/ Ahmad Reza Hikmatyar

Rapor Indra Sjafri Bersama Timnas Indonesia U-19 (2017)


OLEH   MUHAMAD RAIS ADNAN

PSSI memutuskan untuk menggelar evaluasi bagi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-19, Indra Sjafri. Itu setelah, tim Garuda Nusantara mengikuti Pra Piala Asia U-19 2018 di Paju, Korea Selatan, 31 Oktober-8 November 2017.

Hasil buruk yang ditorehkan Indonesia U-19 itu menjadi tamparan keras bagi PSSI. Pasalnya, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan hanya bisa menang atas Brunei Darussalam dan Timor Leste dengan skor 5-0, untuk masing-masing laga. Sisanya, mereka dipermalukan Korea Selatan empat gol tanpa balas, dan yang paling mengecewakan kalah dari Malaysia dengan skor telak 4-1.

Imbasnya, Indonesia hanya finis di posisi ketiga fase grup. Beruntung, mereka tetap lolos ke putaran final, lantaran bertindak sebagai tuan rumah tahun depan. 

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Disinyalir kuat, performa buruk yang ditunjukkan Indonesia U-19 tersebut membuat Indra tak akan dipercaya lagi menukangi tim itu. Sebenarnya, kontrak Indra baru akan selesai Desember tahun ini. Bahkan, sebelum bertolak ke Korea Selatan, pelatih asal Sumatera Barat itu juga sudah mendapatkan kepastian dari PSSI kontraknya tetap dilanjutkan.

Pada awal penunjukannya kembali, Indra memang ditargetkan untuk membawa timnya menjuarai Piala AFF U-18 2017, minimal menjadi runner-up PPA U-19 2018, serta lolos ke Piala Dunia U-20 2019. Dua target meleset, yakni dengan hanya menempati peringkat ketiga Piala AFF U-18 dan PPA U-19 2018.

Timnas Indonesia U-19

Para penggawa timnas Indonesia tertunduk lesu dan menangis, setelah kalah dari Thailand di babak semi-final Piala AFF U-18 2017.

Yang jadi pertanyaan, apakah layak posisi Indra secepat itu dilengserkan? Mari kita tengok rapor eks pelatih Bali United itu bersama Indonesia U-19 sepanjang tahun ini.  

Tercatat, Indra menggelar sepuluh kali uji coba dan membawa timnya mengikuti tiga event internasional pada tahun ini. Dari sepuluh laga uji coba, mereka menang enam kali, seri tiga kali, serta menderita kekalahan satu kali. Satu-satunya kekalahan Indonesia U-19 di laga uji coba adalah saat ditaklukkan Espanyol B, dengan skor 4-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 14 Juli 2017. 

Kemudian, mereka mengikuti Turnamen Toulon 2017. Bertemu tim kuat seperti Brasil U-20, Republik Ceko U-19, dan Skotlandia U-20, Indonesia menderita kekalahan dari tiga tim tersebut di fase grup dengan hanya mampu mencetak satu gol dan kebobolan lima gol. 

Indonesia U-19 Brasil U-20 ToulonTwitter/TornoiToulon

Timnas Indonesia U-19 ketika menghadapi Brasil U-20 di Turnamen Toulon 2017.

Dilanjutkan dengan berkiprah di Piala AFF U-18 2017. Nurhidayat dan kawan-kawan mampu meraih empat kemenangan dan menderita dua kekalahan dari enam laga yang mereka jalani. Total, mereka mampu melesakkan 28 gol (termasuk dua gol dalam babak adu penalti di babak semi-final melawan Thailand) dengan hanya kemasukkan delapan gol.

Tapi performa mereka merosot tajam di PPA U-19 2018. Di ajang ini, mereka hanya meraih dua kemenangan dan takluk dua kali dengan mencetak 11 gol dan kemasukkan delapan gol. Dalam event ini pun terlihat, bagaimana kesulitannya Witan Sulaeman dan kawan-kawan untuk mendapatkan solusi keluar dari tekanan tim yang selevel maupun di atas mereka.

Jika melihat jumlah gol yang mampu dilesakkan, tim ini bisa dibilang sangat subur. Ya, total mereka mampu mencetak 59 gol dari 23 pertandingan yang dijalani dalam uji coba maupun turnamen resmi. Artinya, mereka bisa mencetak rata-rata 2,56 gol per laga.

Namun lini pertahanan juga menjadi sorotan. Itu lantaran mereka total kemasukkan 27 gol. Itu membuat rataan kebobolan mereka menjadi 1,17 gol per laga.

Melihat catatan statistik itu, mari kita tunggu bagaimana kelanjutan nasib Indra di Indonesia U-19. Rencananya, PSSI bakal menggelar jumpa pers terkait hasil evaluasi terhadap Indra, Selasa (21/11) petang.

Rapor Indra Sjafri - Timnas Indonesia U-19 2017 (Revisi)
Iklan