Gede Widiade - Ketua Departemen Timnas PSSIPSSI

Persija Jakarta Ingin PT LIB Diisi Orang Yang Lebih Profesional


OLEH    MUHAMMAD RIDWAN

Persija Jakarta menginginkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) diisi oleh orang-orang profesional. Hal ini dilakukan agar operator kompetisi Tanah Air tersebut bisa bertugas maksimal.

PT LIB terlihat tidak becus menjalani tugasnya pada musim lalu. Buktinya, kontribusi komersial peserta Liga 1 2017, baru dilunasi kemarin, (6/3). Padahal, kasta teratas tersebut sudah kelar sejak November lalu.

Selain itu, hingga kini PT LIB belum membayarkan hak klub terkait rating televisi dan peringkat klasemen pada musim lalu. Catatan minor tersebut merupakan sejumlah bukti dari kegagalan PT LIB dalam mengelola kompetisi.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

"Harus profesional, daripada diganti orang baik tapi tidak bisa cari duit ya percuma juga. Dirombak atau tidak dirombak demi kebaikan PT LIB dan klub, besok ditentukan," ucap direktur utama Persija Gede Widiade.

Dijadwalkan PT LIB akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, besok (8/3). Dalam pertemuan tersebut bukan tidak mungkin terjadi perombakkan jajaran direksi dari perusahaan itu.

Asalkan mayoritas pemegang saham yang tak lain adalah klub menginginkan terjadinya pergantian tersebut. Mengingat, sudah ada aturan yang diatur undang-undang soal hal ini. 

"Ya kan PT, badan usaha. Kalau tidak profesional, bagaimana dia mau cari duit? Bagaimana dia mau bayar saya? Bagaimana dia mau mengelola dengan baik? Beda dengan tarkam. Tarkam kalau ada duit, bayar. Ini beda, ada hak siar dan subsidi," ujarnya. 

"Kalau bukan orang profesional, mana bisa mengelola sebuah badan usaha? Amburadul pasti. Orang profesional saja yang tidak mengerti bola akan sulit, apalagi tidak mengerti bola dan tidak punya duit. Lebih parah lagi, jadi saya berharap seorang profesional bisa mengatur bisni sepak bola dan menciptakan bisnis serta cari uang dan memenuhi kewajibannya. Harus profesional? Harus dan wajib." 

"Saya tidak mungkin pakai [Marko] Simic kalau dia tidak profesional, harganya mahal. Yang mengelola PT LIB harus punya koneksi, punya jalur ke arah uang, punya jalur ke polisi, jalur ke lapangan. Sampai sekarang tidak ada yang memperhatikan Persija yang tidak punya lapangan," imbuhnya.

Iklan