Davide Astori: 1987-2018Getty/Goal

Obituari: Davide Astori, Loyalis Cagliari Dan Kapten Fiorentina


OLEH   REDAKSI GOAL ITALIA     PENYUSUN   ADHE MAKAYASA    

Kematian Davide Astori yang mendadak mengguncang publik, bukan hanya Italia, melainkan seluruh dunia. Pemain sekaligus kapten Fiorentina itu ditemukan meninggal dunia pada Minggu (4/3) kemarin, beberapa jam sebelum duel timnya melawan Udinese di Dacia Arena.

Terlahir di San Giovanni Bianco provinsi Bergamo, Astori mengawali kariernya bersama Ponte San Pietro, salah satu tim satelit AC Milan. Atas bakatnya yang menonojol, pada 2001 ia ditarik ke tim Primavera Milan, di mana ia bertahan di sana sampai 2006, tanpa sekali pun mencicipi debut dengan tim utama.

Tahun-tahun berikutnya ia sempat memperkuat Cremenose dan Pizzighettone secara pinjaman sebelum akhirnya mencatatkan debut di Serie A pada 2008 bersama Cagliari. Di Sardegna Arena, ia langsung menjadi seorang ikon dan bertahan selama enam tahun, dan kecintaannya atas kota tersebut membuat Astori menampik godaan dari klub luar pada 2012.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Mulai dari sana kita mengapresiasi kualitasnya sebagai manusia yang setia. Ini adalah pernyataannya waktu itu: “Saya berterima kasih kepada pimpinan Spartak Moskwa atas ketertarikannya dan investasi besar yang mereka rencanakan untuk saya, namun saya tetap bertahan di Italia dan di Cagliari, karena saya ingin melanjutkan karier bersama Rossoblu."

Astori Fiorentina

Astori baru hengkang dari Cagliari pada 2014 untuk mencari pengalaman di Roma, di mana ia mencicipi debut di Liga Champions melawan klub Rusia CSKA Moskwa. Ia menutup musimnya dengan 29 penampilan dan satu gol.

Kemudian pada 2015 ia memulai petualangannya bersama Fiorentina. Di sana, ia langsung membentuk barisan pertahanan kokoh bersama Gonzalo Rodriguez dan menahbiskan diri sebagai salah satu pemimpin di ruang ganti La Viola.

Di klub asal Florence itu, Astori dikenal sebagai pemain yang tidak kenal takut untuk mengeluarkan perkataan dari mulutnya, baik itu kepada rekan satu tim dan publik. Dan oleh sebab itu ia dihargai serta dihormati oleh banyak orang.

Untuk alasan tersebut, di musim panas berikutnya setelah Rodriguez pergi, Astori diberi ban kapten dan ia bahkan tidak mengiranya. Astori sendiri sedianya akan diperpanjang kontraknya oleh Fiorentina sehari sebelum kematiannya, namun Tuhan justru menjemputnya terlalu cepat dan kepergiannya ini menjadi peringatan bahwa hidup itu terlalu rapuh.

Ciao Capitano!

Iklan