Philippe Coutinho FC Liverpool 21072017Getty Images

Menggila Bersama Di Bursa Transfer Musim Dingin


OLEH    SANDY MARIATNA     Ikuti di Twitter

Tujuh hari perdana di 2018, semua mata pencinta sepakbola tertuju pada sebuah kota pelabuhan di barat laut Inggris. Liverpool Football Club, klub raksasa yang bersemayam di kota tersebut, mendadak menjadi "ibu kota" bursa transfer musim dingin tahun ini.

Betapa tidak, hanya berselang beberapa hari setelah mengangkut Virgil van Dijk dari Southampton senilai £75 juta, Liverpool akhirnya tak kuasa mencegah kepergian pemain bintangnya, Philippe Coutinho, ke Barcelona. Tidak tanggung-tanggung, dibutuhkan duit sebesar £142 juta (sekitar Rp2,5 triliun) untuk memuluskan kepindahan itu.

Sekitar sedekade lalu, tidak pernah terpikir sedikit pun uang sebanyak itu hanya digunakan untuk membeli seorang pemain. Lebih-lebih, aktivitas transfer tersebut terjadi di musim dingin alias ketika kompetisi sedang bergulir.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Pada Januari 2008, Liverpool mendatangkan Javier Mascherano dengan banderol "cuma" £17 juta. Di sektor penjualan, The Reds melepas seorang gelandang yang musim lalu memperkuat Mitra Kukar, Mohamed Sissoko, ke Juventus senilai £8 juta. Mascherano dan Sissoko menjadi pembelian termahal dan penjualan termahal Liverpool di musim dingin tahun itu.

Sepuluh tahun berselang, kemunculan Van Dijk dan Coutinho dengan harga berkali-kali lipat sudah pasti menimbulkan keheranan. Dengan jarak waktu yang tidak terlalu jauh, kondisi perekonomian yang relatif stabil, ditambah dengan prestasi Liverpool yang "gitu-gitu aja", publik tentu bertanya-tanya mengapa harga pemain bisa meroket sedemikian tinggi.

Setidaknya ada dua faktor untuk menganalisis fenomena ini. Pertama adalah kapitalisasi dan komersialisasi Liga Primer Inggris yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Liverpool, yang menjadi bagian dari liga terpopuler di dunia ini, jelas menikmati pemasukan luar biasa masif terutama dari hak siar. Imbasnya, harga pemain pun ikut naik secara gradual.

Bursa Transfer Januari MenggilaFino/Goal Indonesia

Menariknya, Liverpool sendiri ikut berkontribusi dalam mengawali kegilaan di bursa transfer Januari. Dua tahun setelah Real Madrid memecahkan rekor transfer termahal di bursa transfer musim dingin dengan memboyong Klaas Jan-Huntelaar, Liverpool mengiyakan tawaran Chelsea untuk meminang Fernando Torres senilai £50 juta. Uang itu kemudian habis dipakai Liverpool untuk “ditukar” dengan Andy Carroll dan Luis Suarez.

Tiga-empat tahun berselang, grafik pergerakan harga pemain termahal di Januari tidak mengalami perubahan signifikan. Lalu muncul Investasi besar-besaran yang dilakukan Tiongkok. Klub-klub Liga Super Tiongkok (CSL) sempat membuat lantai bursa bergejolak. Januari adalah pergantian musim baru di CSL sehingga tiap tim berlomba-lomba mengangkut pemain bintang Eropa di musim dingin.

Namun kepindahan pemain seperti Jackson Martinez dan Oscar ke CSL belum seberapa. Di musim panas 2017, sejarah baru tercipta ketika Barcelona melego Neymar ke Paris Saint-Germain dengan harga tak wajar: €222 juta. Efeknya, harga pemain lain ikut melejit ke level yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan tentu saja merembet ke bursa transfer Januari. Ya, penjualan Neymar menjadi faktor kedua.

“Saya bisa membayangkan orang-orang berpikir, ‘Wow, mahal sekali’, tetapi bagi saya itu tidak menarik. Kami tidak menentukan harga, pasarlah yang menentukan harga,” kata Klopp seperti dikutip Sky Sports menanggapi harga Van Dijk yang disorot publik.

2018-01-09 philippe coutinhoGetty ImagesCoutinho ke Barcelona, transfer Januari termahal sepanjang masa.

Bagaimanapun, seperti yang sering diutarakan oleh banyak manajer dan analis, winter transfer bukan waktu tepat untuk membeli pemain dan memiliki risiko tinggi. Tidak ada banyak pemain yang tersedia, sementara klub masih fokus menjalani musim dan hampir tidak mungkin untuk melakukan perombakan skuat. Ada banyak sekali contoh transfer Januari yang gagal di masa lalu.

Namun dengan jurus kekuatan finansial seperti yang sedang dilakukan Barcelona, Liverpool, PSG, dan klub-klub kaya lain, peluang untuk menjadikan rekrutan Januari sama suksesnya seperti rekrutan musim panas bisa jadi menjadi lebih besar.

Barcelona mungkin tidak ambil pusing dengan fakta bahwa Coutinho terkena cup tied sehingga ia tidak boleh tampil di Liga Champions musim ini. Tapi diambil dari sisi positifnya, Coutinho bisa menimba ilmu lebih dini dari Andres Iniesta sehingga di musim depan ia bakal menjadi pelayan sempurna untuk Lionel Messi dan Luis Suarez.

Bursa transfer Januari 2018 baru saja dimulai. Menarik dinanti apa kejutan transfer selanjutnya selama tiga pekan ke depan dan tentu saja besaran uang yang mengikutinya. Pemain lain seperti Alexis Sanchez, Mesut Ozil, David Luiz, Antoine Griezmann, Mauro Icardi barangkali harus bersiap untuk memasuki kegilaan ini.

Iklan